Adriyanto (tengah) Pj Bupati Bojonegoro (abror/duta.co)

BOJONEGORO | duta.co – Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto membeberkan langkah jangka pendek yang akan dilakukanya seusai dilantik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Minggu, 24 September 2023.

Dengan masa jabatan yang tergolong singkat, yakni satu tahun sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 4 tahun 2023 tentang penjabat Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Adriyanto mengaku harus bergerak cepat melakukan koordinasi dan identifikasi masalah, serta meminta inisiatif dan ide dari komponen masyarakat Bojonegoro untuk mencari solusi terbaik.

“Masa jabatan yang singkat ini harus dapat memberikan manfaat bagi warga Bojonegoro,” ungkapnya, Selasa (26/9/2023).

Lantas langkah apa yang akan diambil oleh pria kelahiran Palembang, 1 Juni 1968 itu?

  1. Memperkenalkan diri kepada warga Bojonegoro

Sebagai orang nomor satu di kabupaten yang memiliki cadangan minyak bumi melimpah, Adriyanto langsung bergerak cepat memperkenalkan diri kepada khalayak, tujuanya yakni agar seluruh komponen masyarakat mengetahui siapa nahkoda Bojonegoro saat ini, serta dapat langsung mendengar keluh kesah warganya.

“Memperkenalkan diri kepada warga Bojonegoro dulu,” ucapnya.

  1. Melakukan konsolidasi internal dengan Forkopimda

Konsolidasi dalam tubuh pemerintahan serta stakeholder terkait dipandang sangat penting oleh ayah dua anak ini. Menurutnya konsolidasi dapat menumbuhkan kekuatan dan kesolidan, sehingga dalam menentukan arah kebijakan dapat segera terintegrasi dengan baik.

“Keselarasan kebijakan tidak akan terwujud tanpa adanya integrasi antar stakeholder,” katanya.

  1. Meminta inisiatif dan ide dari komponen masyarakat

Setiap daerah tentu memiliki persoalanya masing-masing dengan karakteristik warga yang heterogen. Untuk itu inisiatif dan ide-ide dari komponen masyarakat sangat diperlukan guna mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada.

“Tanpa adanya masukan dari komponen masyarakat, mustahil solusi terbaik dapat diperoleh,” terang pria yang pernah mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya X tahun 2010 dari Presiden.

  1. Fokus penanganan kekeringan sebagai langkah kongkrit jangka pendek

Alumnus program Doktoral tahun 2018 di The Australian National University ini dalam jangka pendek akan segera menangani masalah kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro sebagai langkah kongkrit sebagai nahkoda kota minyak. Hal itu dilakukan berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, dimana terdapat 51 desa yang tersebar di 17 kecamatan sedang mengalami krisis air bersih akibat kemarau melanda.

“Untuk jangka pendek saya akan fokus dulu ke penanganan kekeringan di beberapa wilayah Bojonegoro,” ungkapnya.

Terakhir, pria yang mendapatkan gelar Magister Manajemen dari Universitas Sriwijaya Palembang tahun 2002 itu meminta dukungan dari masyarakat Bojonegoro dan kalangan media untuk memberikan pandangan serta masukan supaya dapat mempercepat pembangunan di Bojonegoro.abr

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry