Diskusi tematik dengan tajuk “Akankah Mas Dhito Melawan Bumbung Kosong Lagi?''. Acara ini digelar di Gogo Angkringan, MKS Futsal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.(FT/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar secara serentak pada 27 November 2024 mendatang, puluhan jurnalis di Kediri menggelar diskusi tematik dengan tajuk ‘Akankah Mas Dhito Melawan Bumbung Kosong Lagi?’. Acara ini digelar di Gogo Angkringan, MKS Futsal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada sabtu (04/05/2024).

Mereka berdiskusi untuk mendorong agar Pilkada di Kabupaten Kediri tak lagi diikuti satu pasangan calon sehingga berimbas munculnya kotak kosong atau bumbung kosong seperti pada Pilkada sebelumnya.

Sekedar diketahui, pada Pilkada 2020 lalu, di Kabupaten Kediri hanya diikuti 1 pasangan calon, yakni, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa. Meski beberapa parpol sempat melakukan penjaringan calon, tetapi pasangan ini berhasil memborong semua rekomendasi partai politik yang ada di Kabupaten Kediri.

Selain dihadiri puluhan jurnalis dari media online, cetak maupun elektronik, Ketua PWI Kediri, Bambang Iswahyoedhi juga tampak hadir dalam diskusi tersebut.

“(Diskusi) Ini hanya sebagai pemantik saja, kedepan akan kita undang ketua-ketua Parpol yang ada di Kabupaten Kediri,” kata Muji Harjito, Jurnalis senior dari Harian Bangsa.

Didik Mashudi, jurnalis senior dari Tribunnews yang juga menjabat sebagai Pembina PWI Kediri, menyampaikan, pilkada dengan calon tunggal sangat berimbas kepada media.

“Media yang dilibatkan sebagai media partner sangat terbatas, sedang media lain hanya sebagai penonton. Harapannya, ke depan ada calon lain yang muncul, sehingga berita pilkada Kabupaten Kediri semakin beragam,” katanya.

Menurut Didik, dengan adanya parpol yang membuka pendaftaran seperti Partai Nasdem bisa memunculkan calon lain. Dengan demikian, nantinya akan ada calon lain selain Mas Dhito.

Sementara itu, Ketua PWI Kediri, Bambang Iswahyoedhi, menyebut, ada pergeseran politik sejak Mas Dhito masuk ke Kabupaten Kediri. Dengan masukan Mas Dhito, semua partai politik mendukung Mas Dhito.

Untuk Pilkada tahun 2024, Bambang memperkirakan akan ada calon lain selain Mas Dhito. Hal ini, kata dia, bisa terjadi ketika koalisi parpol di pusat turun ke daerah.

“Jadi koalisi di pusat diperkirakan akan terjadi juga di daerah, khususnya di Kabupaten Kediri. Agar tidak terjadi calon Bupati dan calon wakil bupati Kediri melawan bumbung kosong, maka masyarakat termasuk rekan-rekan media, bisa mendorong parpol-parpol yang ada bisa mengusung calon sendiri,” ujar Bambang.(bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry