MENGUNJUNGI : Wali kota Malang Drs H Sutiaji bersama istri, didampingi Sekda juga beserta istri saat mengunjungi salah satu stand Festival Batik Ngalam. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan instruksikan seragamkan sekolah dan baju kerja ASN -nya berbatik. Wacana tersebut disampaikan Wali kota Malang Drs H Sutiaji saat membuka festival Batik Ngalam, Senin (27/08/2019) di Taman Krida Budaya Kota Malang.

Menurut orang nomor satu di pemerintahan Kota Malang, keinginan pribadinya untuk mengangkat citra batik ciri khas Kota Malang. Guna hal tersebut ia pun sudah berkoordinasi dengan jajarannya, terutama Sekertaris Daerah (Sekda). Pilihan motif batik yang masih dalam taraf penggodokan ini rencananya akan dikenakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang dan  siswa-siswi sekolah.

“Seragam tersebut akan dibuat oleh industri batik yang kita bangun sendiri. Di kota ini banyak motif batik yang nanti bisa dipilih, tidak usah mengambil dari luar. Saya tak ingin menjadi tamu di negeri sendiri. Prinsipnya, dari kita untuk kita, dari kita untuk semua,” ungkap Sutiaji.

Seiring semangat untuk mengangkat budaya dan pendidikan karakter anak bangsa. Ini lantaran kegamangan dari temuan survei Lipi, dimana 52 % anak-anak muda jaman sekarang tidak lagi bangga pada bangsa. Nah semangat untuk melestarikan budaya serta motif batik lokal ini sebagai pengungkit kebanggaan terhadap anak bangsa.

Terkait Festival Batik Ngalam, Walikota Malang mengapresiasi partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk menyuseksakan acara ini. Mulai dari perbankan, komunitas, dan berbagai kalangan. Dengan semangat dari Malang untuk Indonesai dan dunia. Wahana festival  ini sendiri nantinya akan dikuatkan dan dirutinkan.

Menggenapi pernyataan Wali kota, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, menyampaikan, acara ini terselenggara dalam 2 hari, hari ini sampai Selasa besok. Tujuan tak lain untuk mengenal dan mengangkat budaya batik, mengenalkan berbagai seni motif batik dari Indonesia khusus Jatim.

Diikuti 21 Kelurahan di Kota Malang, beberapa SMK yang memiliki jurusan batik, dan komunitas batik, serta peserta lain dari berbagai kota dan kabupaten tetangga, seperti Blitar, Ngawi, Trenggalek, Problingo dan Jombang.

Even regional ini juga sebagai wadah untuk sharing motif, yang disemarakan dengan Fashion Show hasil batik olahan, eduksi dan workshop tentang cara membuat pernak pernik batik dan kain perca,” ujarnya. (dah)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry