Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Sekretaris Daerah Gaguk Tri Prasetyo dan Kepala Dinkes PPKB dr Triastutik Sri Priastini Sp.A meresmikan Posbindu PTM ditandai dengan pemukulan gong. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) melaunching Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) untuk ASN di lingkup Pemkot Mojokerto. Launching digelar di aula lantai 4 Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada jalan Gajah Mada, Jumat (27/6/2022).

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya mengungkapkan, sebulan yang lalu melalui Dinas Kesehatan telah dilakukan screening pemeriksaan kesehatan terhadap 1.900 ASN di lingkup Pemkot Mojokerto. Hasilnya, dari semua ASN yang sudah discreening, sebanyak 34% mengidap hipertensi.

Angka ini sama dengan prevalensi nasional, sehingga tidak boleh naik dan harus diturunkan karena sudah berada di ambang batas tertinggi yang diperbolehkan secara nasional. “Jangan sampai naik lagi. Masak kota kecil ASN-nya penyakitan,” katanya.

Untuk itu, wali kota mengajak semua ASN untuk menjaga pola hidup dan pola makan supaya sehat dan bisa menurunkan angka hipertensi yang sudah diambang batas 34%. “Memang penyakit saat ini didominasi dari pola hidup dan pola makan. Industri makanan dan minuman yang memang memberikan surga makanan bagi umat manusia,” imbuhnya.

Kemudian yang kedua diabetes melitus (DM). “Ini angkanya juga wao. Sama dengan prevalensi nasional. 6% yang mengidap diabetes melitus dari total ASN,” ungkapnya.

Diresmikannya Posbindu PTM yakni dalam rangka memberikan pelayanan yang berkelanjutan kepada ASN. Sehingga yang mengidap PTM diharapkan rutin berkunjung secara berkala untuk memeriksakan diri. “Saya berharap tolong dimanfaatkan posbindu PTM ini yang sudah disediakan pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan PPKB bekerja sama dengan RSUD Wahidin ini semaksimal mungkin. Kita ingin seluruh ASN sehat,” harapnya.

Sedangkan Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto dr Triastutik Sri Prastini Sp.A mengatakan, peresmian Posbindu PTM dalam rangka ulang tahun kota Mojokerto yang ke 104.

Penyebab dari kematian atau kesakitan yang tinggi adalah PTM, salah satunya adalah hipertensi dan diabetes melitus. “PTM hipertensi dan diabetes ini adalah merupakan suatu kondisi yang dikatakan killer karena memang kadang-kadang penyakit ini tidak menimbulkan gejala tetapi kemudian kita dapatkan komplikasi,” urainya.

Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan suatu deteksi dini terhadap PTM, khususnya hipertensi dan diabetes. “Oleh karena itu kami berharap bahwa nanti kami dari Dinas Kesehatan bisa memfasilitasi yang mengidap hipertensi dan diabetes untuk secara rutin melakukan deteksi, sehingga komunikasi-komplikasi yang tidak kita inginkan itu tidak terjadi,” harapnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry