Unung Isnaeni (dua dari kiri), Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Trenggalek bersama Tim ITS Surabaya paparkan City Branding.

TRENGGALEK | duta.co — Kengototan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur agar segera mempunyai City Branding yakni Trenggalek Southern Paradise dan Batik Terang ing Galih dibuktikan dengan gencarnya sosialisasi kepada berbagai kalangan.

Melalui Tim Ahli dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Pemkab Trenggalek berharap, seluruh stakeholder ikut membantu menyebarkan ciri khusus daerah agar dikenal seantero nasional maupun manca.

Unung Isnaeni, Kepala Bappeda Litbang Pemkab Trenggalek mengatakan pentingnya City Branding dipunyai suatu daerah. Apalagi di era pasar bebas seperti saat ini produk unggulan daerah akan bersaing untuk dikenal.

“Harusnya kita semua fokus menggarap potensi di masing-masing bidang dengan fokus pada satu kemasan, branding-nya ini,” tegasnya saat berbicara di forum bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, bertempat di Gedung Bhawarasa lingkup Pendopo Kabupaten Trenggalek, Kamis, (13/12) di Trenggalek.

Unung melanjutkan, pertemuan yang diadakan baik yang sudah dilaksanakan maupun yang akan datang tentang City branding berupa Trenggalek Southern Paradise dan Batik Terang ing Galih agar masyarakat Trenggalek dapat memahami arti dan makna brandingnya sekaligus ikut mengenalkan brand tersebut.

“Masyarakat Trenggalek sendiri juga harus membantu pemerintah dalam mengenalkan brand Trenggalek sekaligus ciri khas batik lokal kita,” lanjutnya.

Dalam brand yang kini dimiliki Trenggalek, penonjolan kesenian khas daerah di logo berupa kesenian jaranan Turonggo Yakso diutamakan agar mudah dikenal dan diingat siapa pun dan di mana pun di dunia ini.

Study branding hari ini masyarakat harus menjunjung tinggi kesenian daerah yang telah termuat dalam logo dan mem-brand tempat-tempat wisata yang mudah dikenang oleh masyarakat dalam maupun luar daerah,” tandasnya.

Disinggung potensi pariwisata yang ada di Trenggalek, tentu tidak elok jika penggarapannya tidak fokus dan tidak mencerminkan brand yang dimiliki.

“Kita rugi jika pariwisata kita yang jelas jauh lebih menarik namun tingkat kunjungan wisatawannya rendah. Untuk itu penting kita segera menyebarkan brand kita seperti virus,” tegasnya.

Apalagi masih kata Unung, Kementrian Pariwisata juga telah ikut membantu mendesain brand untuk Trengalek. Maka masyarakat Trenggalek haruslah mengapresiasikan city brand di sosial media dan membuat brand untuk mengenang wisata-wisata yang ada di Trengalek.

“Tidak main-main lho, pihak Kementerian Pariwisata telah membantu dalam ikut menginisiasi logo dalam brand kita, maka tinggal masyarakat kita yang pro aktif ikut memviralkannya,” pungkasnya.

Dr Udisubakti, salah satu tim dari ITS Surabaya  mengatakan pihaknya akan melakukan pengawalan mulai konsep hingga pelaksanaan City Branding itu hingga benar-benar terwujud hasil nyatanya.

“Karena Trenggalek menjadi pilihan kampus kami di pengabdian masyarakat, maka sudah menjadi tugas kami untuk tuntaskan pekerjaan ini,” tegasnya. (dik/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry