SIDOARJO I duta.co – Guna tingkatkan mutu pembelajaran berbasis proyek dan daya tarik siswa didik baru,Diknas sosialisasikan dan terapkan pentingnya peningkatan kompetensi Kepala dan Guru TK.Salah satunya di Kecamatan Tanggulangin dengan tema “Implementasi Kurikulum Merdeka”Selasa(14/6/22)di rumah makan Lumbung Raos Candi Sidoarjo.

Slamet Riyadin,S.STP,M.HP Kepala bidang guru dan pensil Dinas Pendidikan Sidoarjo kepada duta co mengatakan, kegiatan ini merupakan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.Hal ini untuk meningkatkan kompetensinya sesuai perkembangan IPTEK Seni dan budaya sesuai dengan PP 19 tahun 2017 tentang perubahan PP 78 tahun 2008 tentang guru.

“Intinya kurikulum merdeka pembelajaran itu lebih efektif dalam rangka mewujudkan pelajar Pancasila, termasuk harus melakukan kurikulum merdeka IKM tujuannya,”pungkas Slamet singkat yang enggan menjelaskan lebih banyak karena hendak ada kegiatan lain.

Sementara ketua panitia penyelenggara Nurul Bahiyah.S.Pd Unit kerja(kepala sekolah)TK DWP Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin kepada wartawan dilokasi Selasa (14/6/22)mengatakan, Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), ini Peningkatan Kompetensi Kepala dan Guru, Ini adalah untuk mengembangkan pengembangan kompetensi guru -guru dan Kepala TK yang sudah sertifikasi.

“Biar tidak fakum di lembaganya saja,kita kembangkan supaya lembaganya lebih maju.Dan kita juga di tuntut untuk mengembangkan diri dapat tunjangan sertifikasi itu. Jadi kita adakan dengan pelatihan.Jadi di kurikulum baru ini Bu guru di wajibkan, supaya tidak monoton dengan tugas yang di buku tugas saja ( buku panduan atau LKS),”ungkap Nurul.

Lebih jauh Nurul menjelaskan,untuk mengembangkan di kurikulum K13 ini pembelajaran metode STEAM yang metode nya dengan bahan loose part. Loose pat itu bahan – bahan bekas atau alam semacam out door. Jadi untuk TK sudah tidak ada meja kursi seperti dulu,di pembelajaran STEAM ini disediakan meja kecil untuk peralatan seperti batu- batuan , kerang – kerangan , pokoknya bahan alam dulu kita munculkan lagi untuk pengenalan anak – anak belajar secara mandiri dan berkreatifitas dengan apa, dari bahan luspat itu.

“90 peserta yang ikut dalam kegiatan hari ini se kecamatan Tanggulangin. Dari 87 guru yang sertifikasi , 3 guru non sertifikasi yang ikut mengembangkan dirinya,”terangnya.

Harapan saya supaya bisa dikembangkan di lembaga nya masing-masing dan sekolah nya menjadi maju. Kalau sekolah itu maju otomatis akan dapat murid yang banyak,”pungkas Nurul.

Salah satu peserta Asmaul Chusnah.S.Pd kepala Sekolah
TK Dharma Wanita Persatuan unit kec.Tanggulangin,mengatakan dengan mengikuti kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan profesionalisme guru dan pembelajaran di lembaga masing-masing agar lebih maju untuk mendapatkan murid yang lebih banyak.

“Kegiatan ini sangat dinantikan para guru dan sangat penting sekali dan kami mendukung kegiatan ini,”ujar Asmaul Chusnah

Sementara Dr.Izzul Fitriyah,SH,M.Pd selaku narsum mengatakan,Kurikulum ini jenjangnya mulai dari Paud sampai semua lintas di instansi pendidikan. Jadi memang ada masing-masing kalau di Paud ini kan ada fase fondasi , karena sangat dasar sekali. Maka layanan yang akan di utamakan untuk perubahan ini adalah guru TK dulu , khususnya anak-anak kelompok usia 5 sampai 6 tahun itu perubahan untuk di tahun pertama.

“Ditahun ke dua untuk anak-anak usia 4 sampai 5 , dan tahun ke 3 untuk anak-anak sasaran nya guru yang melayani anak-anak usia 3 sampai 4 tahun jadi ada tahapan,”pungkas Dr.Izzul.

Senada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Tirto Adi,M.Pd mengatakan,kegiatan guna guru di sekolah menjadi guru yang baik bagi anak-anak,dan orang tua menjadi lebih baik bagi anak-anak di rumah.

“Jadi bagi kepala sekolah yakni Primansusos kompetensi meliputi kepribadian, managerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Penguatan kompetensi kepala sekolah dan guru,” pungkas Tirto Adi.(loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry