PRODUK UMKM: Dari kanan, Founder dan Chairman ICSB Indonesia, Hermawan Kartajaya, Rektor Ubaya, Benny Lianto dan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Indonesia, Victoria Simanungkalit, mengunjungi salah satu stan yang ada dalam penyelenggaraan ICSB di Universitas Surabaya, Rabu (16/10). (duta.co/Wiwiek Wulandari)

SURABAYA | duta.co – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi penopang perekonomian Indonesia juga jawa Timur (Jatim).  Pelaku UMKM mengaku masih banyak menghadapi kendala usaha terutama dalam mencari pasar potensial yang semakin mengandalkan teknologi. Sehingga perlu bantuan pihak lain agar pertumbuhan UMKM menjadi maksimal dengan produk unggulan yang berhasil diciptakannya.

UMKM di Jatim saat ini jumlahnya jutaan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota dengan aneka produk yang bervariatif. Mulai makanan minuman, kerajinan, batik dan olahan lain. Dimana tidak sedikit UMKM yang sudah berhasil menembus pasar regional, nasional  dan global.

Rektor  Ubaya Ir  Benny Lianto mengatakan Universitas Surabaya (Ubaya) siap menjadi UMKM Center membantu pengembangan kualitas produk khas Jawa Timur. Ubaya sebagai perguruan tinggi berperan membantu kalaborasi riset dalam berbagai bidang pengembangan UMKM.

“Kita ingin menjadi UMKM center bagi pengembangan UMKM ke depan. Ada banyak konsep yang bisa kita aplikasikan buat UMKM. Nanti kami siap menjadi UMKM center membantu pengembangannya,” kata  Rektor  Ubaya Ir.  Benny Lianto disela Seminar Entrepreneurial Marketing ,  Merajut Karya Menuju UMKM Jatim Berdaya di Ubaya, Rabu (16/10).

Menurut Benny, peran perguruan tinggi dalam bidang riset yang nantinya menjadi tolak ukur pengembangan UMKM yang baik. Kampus sebagai pusat penelitian, mempelajari kira-kira pengembangan UMKM apa yang menjadi hal kritis.

“Hasil penelitian ini tidak boleh berhenti sampai publikasi tapi implementasikan dengan cara membantu pengembangan. Pemerintah turut membantu menyalurkan dana untuk mengembangkan UKM melalui kampus di Surabaya. Mudah-mudahan dengan peran perguruan tinggi dengan adanya hasil riset seperti ini pengembangan UMKM khas Indonesia, khas Jawa Timur terwujud. Artinya mendapat solusi spesifik dalam pengembangan UMKM,” ujarnya.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Ir. Victoria Simanungkalit mengatakan potensi UMKM sangat besar namun kendalanya juga tidak kalah besar. Sinergi banyak pihak menjadi sangat membantu bagi UMKM untuk bisa berkembang lebih pesat lagi dan mampu bersaing di pasar global.

“Yang terpenting kualitas produk UKM lebih baik dan diterima masyarakat global. Yang utama sertifikasi dan standarisasi menjadi tantangan yang kami selesaikan,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Ir Victoria Simanungkalit.

Dalam kesempatan itu, ICSB Surabaya memperoleh penghargaan dari ICSB pusat meski baru berjalan enam bulan.  “Kami sudah melakukan lima kali kegiatan berkaitan dengan peningkatan kualitas UKM di Surabaya, termasuk bekerja sama dengan pemerintah. Pada pilar pemelitian kami sudah memiliki output untuk publikasi berupa jurnal internasional,” kata Presiden ICSB Surabaya, Dr Meithiana Indrasari, yang juga menjabat sebagai wakil rektor 4 Unitomo dalam acara tersebut.

Pada waktu yang sama, Ubaya menjadi tuan rumah pelantikan International Council for Small Business (ICSB) dan MUNAS (ICSB) Indonesia 2020. Sebuah organisasi non profit yang mempunyai tujuan untuk melanjutkan pendidikan managemen bagi pengusaha dan usaha kecil menengah. Selain pelantikan turut hadir Founder and Chairman ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya mengisi seminar kewirausahaan berjudul “entrepreneurial marketing”.

Hermawan Kartajaya selaku Founder dan Chairman International Council for Small Business (ICSB) Indonesia memberikan tips dan trik tentang entrepreneurial marketing kepada pelaku UMKM Jatim dan mahasiswa Ubaya.

Veny Megawati, S.T., M.M. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya sekaligus Vice President Academic & Research ICSB Surabaya menyampaikan menghadirkan Hermawan Kartajaya merupakan salah satu cara memberikan pengetahuan terkait UMKM dan kewirausahaan di Indonesia pada era saat ini.

“Pada tahun ini, Ubaya bersama ICSB Jatim mengusung tema besar yaitu Merajut Karya, Menuju UMKM Jatim Berdaya. Kegiatan ini merupakan tahun kedua Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya bekerja sama dengan ICSB Jatim dalam memberikan wawasan dan menggandeng para pelaku UMKM agar bisa naik kelas menjadi eksportir,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, ada enam tenant UMKM yang memamerkan dan menjual produk kepada pengunjung maupun peserta seminar yang hadir. Pelaku usaha se-Jawa Timur dapat bertukar informasi terkait UMKM dan kewirausahaan. Ubaya merupakan kampus yang peduli akan perkembangan UMKM dengan mendampingi dan mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan nilai produk. Nantinya produk memiliki daya saing tinggi dan mampu bersaing secara kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. (imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry