SIDOARJO | duta.co – Ketua Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) Hari Cipto Wiyono SH, Rabu (13/5/2020), sidak (inspeksi mendadak) ke lokasi patahnya 61 tiang listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
“Sebenarnya sudah lama kami ingin ke TKP (Tempat Kejadian Perkara red.) tapi, karena kesibukan, baru sekarang ada kesempatan,” jelas Hari Cipto Wiyono SH kepada duta.co, di lokasi kejadian patahnya 61 tiang listrik PLN di Desa Berengkrajan , Krian, Sidoarjo, Rabu (13/5/2020).
Menurut Cipto, ada beberapa hal yang ingin diteliti secara seksama. Pertama terkait spesifikasi barang, sebuah rincian dan perbandingan suatu jenis (produk) yang dikaitkan dengan pekerjaan khusus. “Kita mau lihat secara detail benda-benda tersebut, apakah sudah memenuhi unsurnya, nanti kita akan uji ke ITS mau pun kampus lain, UK Petra misalnya, sebagai perbandingan,” tegasnya.
Kedua, lanjutnya, adalah pekerjaan itu sendiri. Apakah pekerjaan itu sudah dilakukan secara benar, atau justru serampangan. “Saya mendengar dari penjelasan Kepala Desa Barengkrajan di TV-One, bahwa, beban tiang listrik kelewat berat. Ini juga perlu dikaji secara mendalam,” tegasnya.
Masih menurut Cipto, tim ahli dari SCWI juga akan melakukan kajian terlebih dahulu. Bukan tidak mungkin akan mengajukan hearing ke DPRD Jatim, biar semua pihak ikut memonitor masalah ini. Karena kasus 61 tiang listrik yang patah di Berengkrajan, ini bisa jadi hanya letupan kecil.
“Setelah itu, kita lakukan langkah-langkah berikutnya. Intinya kita bantu PLN, kita selamatkan perusahaan milik negara ini, jangan sampai menjadi bancaan oknum-oknum serakah. Itu terget SCWI,” urainya. (nzm)