GLASGOW | duta.co – Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menyabet juara dunia bulutangkis 2017.Bermain di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Owi/Butet berhasil mengalahkan unggulan pertama asal Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen dalam laga tiga game yang ketat, Senin (28/8/2017) dini hari WIB.

Mengawali laga dengan kurang baik, pasangan ini lebih banyak tertekan pada game pertama dan akhirnya kalah 15-21. Namun, sejak awal game kedua, Owi/Butet mengubah pola permainan dengan menekan pasangan Tiongkok. Mereka kemudian berhasil unggul 11-8 pada interval game kedua.

Setelah unggul saat interval, Tontowi/Liliyana tampil luar biasa. Mereka kemudian menutup game kedua dengan skor 21-16 dan memaksa rubber game.

Pertandingan game ketiga berjalan lebih mudah bagi Owi/Butet. Ini tak terlepas dari penurunan performa Zheng/Chen. Tontowi/Ahmad unggul sangat jauh 11-1 pada interval game ketiga. Selepas itu, Owi/Butet selalu unggul dari Zheng/Chen. Akhirnya mereka memastikan gelar juara dunia 2017 dengan skor 21-15.

Ini adalah gelar juara dunia kedua bagi Owi/Butet. Sementara itu, khusus bagi Butet ini adalah gelar juara dunia ketiga. Sekaligus, Indonesia pulang dengan satu gelar juara dunia.

Kematangan dan Ketenangan Jadi Kunci Owi/Butet menangi gelar juara dunia.”Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih, walaupun di awal permainan kami sempat goyang,” kata Liliyana seperti dikutip badmintonindonesia.org.

“Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena kami sudah memenangkan medali emas olimpiade. Kami memanfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang,” ucapnya.

Owi/Butet menyebut gelar juara dunia ini sebagai kado ulang tahun Republik Indonesia yang ke-72. Setelah tahun lalu mempersembahkan medali emas Olimpiade.

“Tahun lalu, kami memberikan medali emas olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat di tanggal 17 Agustus. Tahun ini walaupun tidak pas di tanggal 17, tetapi bulannya masih bulan Agustus. Jadi gelar juara dunia ini kami persembahkan untuk kado kemerdekaan Indonesia,” ujar Butet.

“Kami bersyukur bisa juara dunia lagi, semua ini kami persembahkan untuk Indonesia. Bagi saya pribadi, motivasi terbesar saya adalah anak dan keluarga saya. Suatu hari nanti saya ingin anak saya bangga mengetahui kalau ayahnya pernah membela Indonesia,” imbuh Owi. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry