MALANG | duta.co – STIE Malangkucecwara atau ABM menutup program intensif pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia bagi penutur asing (BIPA) dari Jepang. Penutupannya digelar gebyar seni meriah yang menampilkan kreasi tari daerah Indonesia yang dibawakan oleh para mahasiswa Jepang.

Menurut Direktur Indonesian Studies Program (ISP) ABM, Suprapti, program yang dimulai 4 Februari hingga 2 Maret, pelaksanaan program berjalan lancar. Melibatkan 16 pengajar dari kampus ini dengan 23 mahasiswa dari Jepang. Puncaknya para mahasiswa asing tersebut menampilkan berbagai tarian khas Nusantara.

“Meriah sekali acara gebyar seni ini, yang merupakan penutupan program yang dinamai Sakura 2023,” ungkap Suprati, Senin (28/02).

Diakui oleh Suprapti, mahasiswa Jepang yang menari berbagai tarian daerah ini dinamai Malang Dance. Meski belajar tari cuma delapan kali, tapi mereka nampak luwes menggerakan badan membentuk tarian.

“Kita yang asli bangsa Indonesia belajar beberapa kali masih tidak bisa juga,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Penanggung jawab program ISP ini, Prof Suyoto, bahwa ke 23 mahasiswa Jepang ini berasal dari University of International Studies Jepang. Ternyata mereka mampu membuahkan kinerja belajar yang menakjubkan, terutama keterampilan berbahasa Indonesia. Termasuk pemahaman nilai-nilai sosio budaya dengan penguasaan seni budaya tradisional Indonesia.

“Ini merupakan bagian esensial dari visi dan misi BIPA ABM sebagai Duta Bangsa Indonesia, yakni untuk menghadirkan pencitraan yang positif tentang bangsa kita,” ucap Prof Suyoto.

Ketua ABM Drs Bunyamin MM PhD menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi animo mahasiswa Jepang yang belajar budaya kita. Namun alangkah bijaknya jika mahasiswa atau orang Indonesia juga belajar budaya Jepang. Terutama budaya tertib dan budaya malu.

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry