PELATIHAN : (Ki - Ka) Trainer DEMAND - Rinindya Wulan, Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar - Dra. I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si, District Head Bali - Rayi Bimantara, Director of External Affairs - Nila Marita, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Bintang Puspayoga, Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  - Ratna Susianawati, SH, MH., VP Public Policy and Government Relations Gojek - Tricia Iskandar, Director Demand - Anindya Restuviani, Ketua Pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali - Ima Susilowati dengan mitra gojek. (dok/duta.co)

BALI | duta.co –  Gojek, unit bisnis on-demand service dari Grup GoTo, menegaskan kembali komitmennya untuk menciptakan ruang publik yang aman bagi mitra driver selama beroperasi sehari-hari. Konsisten sejak 2018, Pelatihan Anti Kekerasan Seksual kembali dihadirkan Gojek sebagai upaya edukasi untuk mitra driver sebagai agen pelopor dalam menciptakan ruang aman di publik dan telah diikuti ratus ribuan mitra driver baik secara tatap muka maupun daring sejak awal dilaksanakan.

Di Bali, pelatihan ini difasilitasi oleh organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman dan Komunitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) untuk menentukan standar pelayanan, memberikan materi pelatihan dan pengenalan jenis kekerasan seksual.

Nila Marita, Director of External Affairs GoTo menjelaskan “Kekerasan dan pelecehan seksual terus menjadi perhatian serius kami, Gojek tidak mentolerir dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang mengancam keamanan serta kenyamanan  mitra driver dan  pelanggan di ekosistem Gojek. Lewat pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun diharapkan juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut.”

Nila menambahkan, “Melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, kami  terus menyempurnakan mekanisme perlindungan dari kekerasan seksual secara komprehensif, menggunakan berbagai inovasi teknologi maupun non-teknologi untuk terus memberikan proteksi menyeluruh bagi semua.”

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga, yang juga turut hadir memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Gojek, “Apresiasi yang setingginya kami sampaikan atas apa yang dilakukan oleh Gojek, karena perlindungan warga negara sudah dimandatkan oleh konstitusi dan peraturan perundangan lainnya. Makanya kami sampaikan setingginya apa yang dilakukan Gojek dengan campaign #amanbersamagojek. “

Menurutnya dengan tiga pilar yang sudah disampaikan ini tidak satu dua kali tapi secara konsisten dilakukan gojek bersama mitra, sekali lagi kami ucapkan terima kasih karena penanganan kasus kekerasan seksual tidak bisa dari hilir saja tetapi jg harus dari hulu. Mitra gojek akan menjadi mitra terdekat kemenpppa untuk bs melaporkan jika mengetahui atau mendengar ada kejadian kekerasan seksual.

“Kami percaya mitra Gojek bisa mengambil peran dan menjadi contoh mencegah tindakan anti kekerasan seksual dan juga sebagai pelapor melalui whataspp, telepon, atau melapor UPTD setempat.”

Selain itu, seiring hadirnya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Nomor 12 Tahun 2022 (UU TPKS) sebagai payung hukum dari penanganan kasus kekerasan seksual di Indonesia, Gojek juga turut memperdalam modul pelatihan offline maupun online dalam bentuk Tips Pintar di aplikasi GoPartner yang dapat digunakan mitra driver agar sesuai dengan konteks sosial dan hukum terkini, modul ini merupakan hasil kerja sama dan konsultasi Gojek bersama para partner menghasilkan sebuah tips yang mampu merangkum seluruh materi dengan cara yang mudah diingat para mitra driver yaitu S.I.U.L dan B.A.N.T.U.

Sebagai partner strategis untuk pelatihan anti-kekerasan seksual sejak 2020, Program Director DEMAND Anindya Restuviani menjelaskan “Hadirnya UU TKPS nomor 12 tahun 2022 memberikan jaminan perlindungan bagi korban kekerasan seksual sekaligus mendorong perlunya edukasi lebih luas mengenai bentuk-bentuk tindak pidana kekerasan seksual dengan melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan Indonesia bebas dari kekerasan seksual. Gojek konsisten menciptakan budaya #AmanBersamaGojek ke dalam ekosistemnya untuk memberikan ruang aman kepada mitra driver maupun pelanggan. Lewat pelatihan tatap muka yang dilakukan rutin dan modul yang terus dikembangkan, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran para mitra driver namun juga bermanfaat bagi keluarga, kerabat, konsumen, dan masyarakat sekitar ketika melihat maupun menjadi korban kekerasan seksual.”

Sebelumnya penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia , dengan rasa aman menjadi prioritas dari para pengguna layanan transportasi online. Lebih lanjut, mitra driver Gojek dinilai paling baik dalam berkendara dan bisa memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online dibandingkan pelaku industri lainnya, terutama dari sisi komitmen mitra driver untuk berkendara dengan baik dan aman, menghindari perbuatan pelecehan seksual, dan menjaga keamanan data pelanggan. imm

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry