PRESTASI : Acara Rakor Program Indonesia Pintar digelar BPK dan DPR RI di Insumo Kediri Convention Centre (duta.co/humas) 

KEDIRI | duta.co – Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pembangunan pendidikan. Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program pembangunan pendidikan membantu anak keluarga tidak mampu agar tidak putus sekolah. Program ini termasuk dalam Nawacita kelima Presiden RI Joko Widodo.

Demi suksesnya program tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pemeriksaan Terinci Kinerja Pengelolaan Dana PIP, Jumat kemarin, bertempat di Insumo Kediri Convention Centre. Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi VI BPK RI Prof. Dr. Harry Azhar Azis dan anggota DPR RI M. Sarmuji.

Hadir dalam kegiatan Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, Kepala Auditor VI B. Rita Amelia, Pj. Sekda Kabupaten Kediri Muhammad Solikin, para asisten, kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, kepala sekolah serta diikuti 300 siswa dan orang tua siswa SD, SMP dan SMA sederajat dari Kota dan Kabupaten Kediri.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan kegiatan ini menjadi semangat baru bagi pemerintah kota untuk memajukan bidang pendidikan. PIP juga menjadi salah satu yang mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri yang saat ini berada di angka 77,13.

“Tidak hanya IPM-nya yang tinggi, kesalehan sosial anak pun juga dijaga dengan baik. Selain itu rata-rata lama sekolah di Kota Kediri berada diangka 9,9 dan angka harapan sekolah yakni 14,50. Alhamdulillah saya senang dengan PIP ini,merupakan mempercepat pembangunan pendidikan di Kota Kediri,” ujarnya.

Wali Kota menjelaskan sebesar 23% dari APBD Kota Kediri disusun untuk pendidikan. Bahwa di Kota Kediri terdapat 22 sekolah inklusi yang bertujuan untuk meratakan pendidikan yang berkeadilan. Selain itu ada pula kelompok belajar bagi anak-anak jalanan yang putus sekolah.

“Saya yakin dengan anggaran tinggi yang kita investasikan untuk SDM bisa membawa kita lebih maju dari daerah lainnya. Saya berharap pemerintah pusat bisa memiliki program dapat mendorong peningkatan IPM karena saat ini kita dihadapkan pada persaingan global,” jelas Mas Abu.

Untuk siap bersaing dalam persaingan global, lanjut Mas Abu, pemerintah kota memiliki program English Massive yakni kursus Bahasa Inggris gratis yang diadakan disetiap RW. Saat ini telah ada 6.000 warga Kota Kediri yang mengikuti program tersebut untuk belajar speaking dengan baik.

“Rata – rata orang Indonesia kalah bersaing dalam bahasa asing, untuk itu kita beri pelatihan speaking Bahasa Inggris. Dengan cara ini pendidikan lebih baik dan lebih maju lagi,” terangnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry