MANGKRAK: Gedung SMPN 3 Paron, Ngawi yang kondisinya rusak dan kini dalam perbaikan setelah dua tahun mangkrak tidak ada kegiatan belajar mengajar. Duta/Miftah

NGAWI | duta.co – Masih belum jelas keberadaan aset inventarisasi milik SMPN 3 Paron, seperti bangku sekolah, alat-alat komputer, dan masih banyak lagi lainnya yang ditutup-tutupi atau memang tidak diketahui olah pihak Dinas Pendididkan Kabupaten Ngawi.

“Di sini saya masih baru menjabat sebagai plt Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) coba di tanyakan langsung pada pak Salam bagian aset,” jelas Muhyi, Senin (6/7/2020)

Ia menjelaskan, bahwa aset inventarisasi milik SMPN 3 Paron tercatat dalam berita acara, dan dititipkan pada beberapa SMPN oleh Kepala Sekolah lama yaitu, Purwanto, yang saat ini masih menjabat sebagai Kasek SMPN I Karanganyar.

“Setau saya aset inventarisasi di titipkan oleh Kepsek lama pak Purwanto pada beberapa SMPN tapi, di mana saja saya tidak tahu,” jelasnya.

Dikatakan juga terkait pendanaan untuk perbaikan SMPN 3 Paron memang memakai uang pribadinya bukan dari anggaran APBD Ngawi, dengan maksud agar aktivitas belajar mengajar yang pernah berhenti beberapa tahun lalu, dapat berjalan kembali di tahun ajaran baru ini 2020/2021.

“Perbaikan sebagian gedung SMPN 3 Paron itu memang uang pribadi saya, karena untuk mengejar PPDB dan berhasil menjaring 53 siswa baru, kalau dikatakan dari dana APBD itu SALAH, karena pengajuannya untuk anggaran itu melalui PAPBD,” ujar Muhyi.

Merasa terpojok, mantan Kasek SMPN 3 Paron, Purwanto yang menjabat sebagai SMPN I Karanganyar saat ini mengatakan, secara administrasi tidak pernah ada surat perintah tugas (SPT) penutupan aktivitas SMPN 3 Paron dari Dinas Pendidikan.

“Sampai saat ini tidak ada surat perintah tugas penutupan aktivitas SMPN 3 Paron dari Dinas Pendidikan bahkan, gaji saya masih teecatat sebagai kasek SMPN 3 Paron, meski SK saya sebagai Kasek SMPN I karanganyar,” ungkap Purwanto singkat.  mit

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry