KENANGAN: Een dan suaminya Nanda beserta putranya Erlangga. (Dok medsos/Radar Gresik)

SIDOARJO | duta.co – Sungguh pilu. Bagaimana tidak, Een Sutrisna, istri Nanda Freda Eryansyah, 27 dan Erlangga, 2,5 tahun itu, menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa kedua orang yang disayangi terseret derasnya arus sungai Kalimas. Keduanya lepas dari perahu tambangan di Dusun Banjar Pertapan, Kecamatan Taman, menuju Driyorejo, Gresik, Kamis (18/4/24) sekitar pukul 18.40 wib.

Bukan cuma Een, ratusan pasangan mata yang melihat langsung proses pencarian juga berpikir sama, apakah segera dibangun jembatan oleh pemerintah, sehingga tidak jatuh korban kembali di kali yang sama? “Ini kasus sudah kesekian kali. Bahkan 2 bulan kemarin, ada sepeda motor yang jatuh. Beruntung orangnya tidak ikut masuk sungai,” demikian sumber duta.co, Minggu (21/4/24).

Ada warga yang bercerita, bahwa, dulu, sudah ada wacana, pemerintah akan menbangun jembatan. Tetapi, masih saja sebatas wacana. “Warga sesungguhnya senang dengan adanya jembatan, dengan begitu keamanan terjaga dengan baik,” jelasnya.

Dalam grop WA, seorang aparat juga berharap agar Gubernur Jawa Timur nanti, ikut memikirkan jemnatan yang menghubungkan Sidoarjo dan Gresik. Ini perbatasan yang hanya disekat oleh Kalimas. “Semoga Bu Khofifah bisa tilik lokasi dan membangunkan jembatan ini,” tulisnya.

Tak Kuasa Bendung Air Mata

Een Sutrisna benar-benar tak mampu membendung air matanya. Pasalnya, perempuan asal Driyorejo Gresik yang saat ini lagi hamil itu masih terbayang-bayang kejadian saat anaknya Erlangga dan suaminya Nanda tercebur ke Kalimas. “Saya lihat sendiri suami dan anak hanyut ke Kalimas,” kata Een kepada radargresik.jawapos.com.

Saat itu, Een dan keluarganya bersama-sama dari kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Ia akan pulang ke rumahnya di Desa Driyorejo dengan naik perahu tambangan di Dusun Banjar Pertapan, Kecamatan Taman, menuju Driyorejo, Gresik.

Suaminya Nanda naik motor dengan anaknya Erlangga. Sementara Een naik motor lainnya dengan adiknya. “Kejadiannya begitu cepat,” ungkap Een.

Saat itu, Erlangga tiba-tiba ngeas motor dan terjatuh. Di situ, suaminya kaget dan langsung berusaha menyelamatkan anaknya sambil memanggil nama Erlangga. Suaminya turut terjun ke Kalimas.

“Saya lihat anak saya sudah sempat diangkat ke permukaan air, suami saya teriak ma, tolong ma,” ungkap Een.

Bersama penumpang lainnya, Een berupaya menolong dengan mencari pelampung. Sayang, pelampung di perahu tambangan itu dalam kondisi terikat sehingga kesulitan untuk dilepas. Nanda dan Erlangga hilang ditelan Kalimas Surabaya.

Tragedi yang menewaskan seorang ayah dan anak, yang tenggelam itu berhasil ditemukan. Institusi pemerintah terkait (Tim SAR) telah berhasil menemukan Airlangga dan ayahnya Nanda pada hari 2 (kedua), Jumat tanggal 19 April 2024 sekitar pukul 08.00 wib hingga pukul 17.00 wib.

Padal AKP Isbahar Baumona (Kanit Reskrim Polsek Taman) bersama Waka Polsek Taman AKP Samat SH, Piket Reskrim dan piket patroli Polsek Taman bersama dengan Team SAR dari Basarnas Surabaya, Polairud Polda Jatim, BPBD Mojokerto, BPBD Sidoarjo & BPBD Gresik telah melakukan pencarian & penulusuran terhadap kedua orang yang tenggelam, yaitu yang tenggelam di sungai Kalimas Surabaya Desa Pertapan Maduretno Kecamatan Taman Kab Sidoarjo.

Dari hasil pencarian dan penulusuran di TKP sekitar pkl 14.30 wib berhasil ditemukan sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol : W 5880 FL,dimana sepeda motor tersebut diangkat dengan cara ditarik dengan menggunakan tali yang diikatkan pada jangkar, selanjutnya BB sepeda motor dapat diangkat dibawah dan diamankan ke Polsek Taman guna proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Taman Kompol Anggono Jaya SH, M,MT membenarkan adanya penemuan jenazah korban yang tenggelam di Sungai Kalimas Desa Pertapan Maduretno, kini kedua korban sudah berada di RS Pusdik Porong guna dilakukan otopsi lebih lanjut, dan bagi keluarga yang ditinggalkan harap tabah dan bersabar. (loe dan radargresik.jawapos.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry