Walikota Surabaya Tri Rismaharini didampingi Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar berbincang dengan salah satu dokter yang sudah melakukan donor darah, Minggu (22/10). DUTA/endang

SURABAYA|duta.co  – Biasanya para dokter yang biasa meminta keluarga pasien untuk mencarikan darah tambahan jika kondisi dibutuhkan. Para dokter tidak mau tahu, dari mana darah itu didapat, apakah dari pihak keluarga ataukah dari Palang Merah Indonesia (PMI). Yang terpenting darah segera tersedia dan pasien bisa ditolong. Terkadang, banyak kendala yang dihadapi keluarga pasien terutama untuk memenuhi permintaan darah itu. Bisa karena golongan darah pasien yang langka atau ketersediaan darah di PMI menipis.
Karena hal itu, para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya menggelar aksi sosial yakni Pekan Donor Darah 2017 menyambut Hari Ulang Tahun ke -67 IDI pada 24 Oktober mendatang. “IDI satu-satunya asosiasi para dokter yang harus melakukan pengabdian pada masyarakat. Ini bentuk tanggung jawab kami dalam melayani,” ujar Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana Askadar di sela pembukaan Pekan Donor Darah di RS Darmo, Minggu (22/10).
Pekan Donor Darah yang digelar di lima rumah sakit dalam seminggu itu, ditarget bisa menambah stok darah yang ada di PMI Surabaya. Karena, IDI adalah organisasi besar yang jumlah anggotanya mencapai 6 ribu di Surabaya. Belum lagi ditambah masyarakat sekitar yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang ini. “Pembukaan kami lakukan di RS Darmo karena pas Minggu adalah car free day sehingga masyarakat bisa berkonsultasi dan melakukan donor darah secara langsung. Kita tidak perlu mencari massa justru masyarakat sudah berkumpul,” tambah Direktur RS Darmo, dr Imam Soewono.
Para dokter yang tergabung IDI Surabaya nampak antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana juga ikut menyumbangkan darahnya. Tidak ingin kalah, beberapa anggota juga mulai menyerahkan tangannya untuk diambil darahnya. Salah satunya dr, Nareswari Cininta. Dokter ahli kandungan ini mengaku baru pertama kali ini sukses mendonor. Sebelum-sebelumnya selalu gagal karena anemia.
“Nah, pas gawenya sendiri kondisi harus fit. Saya jaga betul asupan makanan selama seminggu sebelumnya agar saya sukses pas donor ini. Alhamdulillah berhasil,” ujarnya sambil mengatakan akan menjadi agenda rutin untuk mendonor.
Tidak hanya donor darah, dalam ajang ini masyarakat bisa melakukan konsultasi dan pengecekan kesehatan secara gratis. Bahkan, dokter-dokter spesialis anggota IDI turun langsung untuk memeriksa pasien.
Aksi para dokter ini mengundang orang nomor satu di Surabaya, Tri Rismaharini untuk hadir. Risma, panggilan akrab Walikota Surabaya ini pun mengaku bangga dengan aksi yang digelar para dokter ini. Risma mengaku dokter-dokter di Surabaya ini tidak kalah hebat dengan dokter-dokter di luar negeri. Dengan sinergi antara Pemkot Surabaya, rumah sakit dan para dokter diharapkan Surabaya bisa mewujudkan mimpi sebagai industri kesehatan yang menguasai Asia Tenggara.
“Saya kok optimis ini bisa terwujud. Dokter-dokternya hebat-hebat. Sayang, jika dokter-dokter yang hebat-hebat ini tidak dimanfaatkan dengan baik,” tukasnya.
Karena itu, Risma mengaku akan memfasilitasi para dokter dan rumah sakit untuk memiliki alat-alat kedokteran yang canggih. Bahkan, Risma akan mengajak para dokter ini untuk ikut bersamanya melawat ke beberapa negara dalam rangka studi dan kerjasama. “Saya akan fasilitasi adanya CSR (corporate social responsibility) agar bisa membeli alat-alat kedokteran yang canggih-canggih,” tandasnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry