Kepala Pimpinan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bojonegoro Sugeng Hardono saat berada di komplek Pendopo Krido Manunggal Tuban.

TUBAN | duta.co – Berkurangnya lahan persawahan petani padi berdampak menurunnya hasil panen gabah, hal tersebut tidak lepas dari kemarau panjang, hingga membuat para petani yang sebelumnya menana padi beralih menanam jagung dan sejenisnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pimpinan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bojonegoro Sugeng Hardono saat dikonfirmasi duta memastikan stok beras di gudang Bulog masih dalam katagori aman untuk memenuhi tiga kabupaten hingga akhir tahun 2023.

“Stok beras digudang bulog aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan ditiga kabupaten yakni Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang menjadi wilayah kerja dari Perum Bulog Bojonegoro hingga akhir tahun 2023 nanti,” terang Sugeng Hardono, Rabu, (11/10/23).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Sugeng ini menambahkan pihaknya mencatat gudang Perum Bulog Cabang Bojonegoro mempunyai stok beras sebanyak 5.400 ton, dan ada tambahan lagi sebanyak 4.000 ton yang akan masuk ke gudang secara bertahap.

Sugeng mengatakan pengadaan beras Perum Bulog Cabang Bojonegoro selain mengandalkan stok beras dari petani dalam negeri, Bulog Bojonegoro juga mengandalkan stok beras dari luar negeri. Dari Januari hingga bulan ini realisasi pengadaan dari dalam negeri jumlahnya 20.000 ton

“Sumber beras Bulog Bojonegoro ada dua, dari dalam negeri dan luar negeri. Untuk dalam negeri kami menyerap langsung drai petani local dan mitra-mitra kerja kami yang tersebar di kabupaten yang berada diwilayah kerja,” jelasnya.

Pihaknya juga tidak memungkiri ditengah kemarau panjang saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), hal tersebut mempengaruhi harga Gabah Kering Giling (GKG) dan memicu mahalnya harga beras di pasaran.

“Yang jelas stok beras kami cukup aman hingga akhir tahun, kami juga meminta masyarakat belanja secara bijak,” ujarnya.

Disamping itu, untuk menekan harga dipasar pihaknya terus melakukan koordinasi dan memonitoring guna melaksanakan stabilisasi harga, termasuk melakukan operasi pasar serta bekerja sama dengan dinas-dinas maupun program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

“Berbagai program monitoring kami lakukan untuk menstabilisasi harga pasar. Jadi kami ingin memastikan masyarakat dapat kita layani dengan harga terjangkau,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry