Beberapa driver ojol ditemui duta.co di tempat ngetem (mangkal) di Warkop Ijo menunggu orderan, Rabu, (11/5/22). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Usai libur lebaran Idul Fitri 1443 H dan sempat beberapa waktu lalu ribuan driver online (ojol) sempat melaksanakan aksi demo besar-besaran, kini mereka mulai beraktivitas dengan tetap menaruh harapan ada perubahan tarif dan kenaikan upah.

Seperti disampaikan Samuel Grandy (34) kepada duta.co, Rabu, (11/5/22). Diawal masuk kerja usai liburan hari raya ini, ia tetap berharap hasil dari aksi demo bisa terealisasikan.

“Terkait tarif teman-teman ojol merasa sangat rendah dan tidak sesuai aturan. Hal ini kisaran 7 ribu – 10 ribu per 1km – 4km. Sesuai dengan aturan di food. Ternyata tidak masuk dalam aturan. Khusus food, jadi tarif grab food dan rekan ojol lain pun berharap diperbaiki. Itu tuntutan semua rekan-rekan ada kenaikan tarif. Karena kan setiap tahun UMK naik, dan kebutuhan hidup naik dan serba mahal,” tegas Samuel yang menjadi humas Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikasi Nakal) Jatim, saat demo beberapa waktu lalu.

Masih kata Samuel yang asli Sidoarjo dan menjadi ketua Gempar (Gerakan Dampak PPKM Darurat) ketua koordinator wilayah Sidoarjo ini, diawal masuk liburan ini ada sedikit penurunan dari foodnya, tapi kalau di penumpang standar, hanya di food sedikit menurun.

“Peningkatan tidak ada hanya sedikit menurun. Oleh karena itu, kami semua tetap berharap ada perubahan tarif dan penarikan upah sesuai yang diharapakan sewaktu aksi demo beberapa waktu lalu,” pungkas Samuel.

Perlu diketahui, Gojek, Grab, maupun Shopee di semua transportasi yang sempat memadati jalanan karena aksi ribuan driver online pada Kamis, (24/3/22) lalu, guna menuntut perubahan tarif dan aplikasi di gedung Grahadi.

Salah satu driver online Shopeefood, Ve (39), Rabu (11/5/22), ditemui terpisah yang biasa mangkal di Warkop Ijo jalan A. Yani Sidoarjo ini mengatakan, usai liburan lebaran ini pendapatan landai sama seperti sebelum lebaran tidak pelonjakan.

“Ada sedikit pelonjakan pendapatnya, khusus food shopee. Karena saya pulangnya cepat- cepat, sebab orderan saya ya lumayan,” ungkapnya.

Dengan ojol yang tetap aktivitas, menurutnya masyarakat terbantu. “Dengan kita tetap bekerja tidak libur, hujan-hujan jalan dan ambil orderan kita tetap ambil order mas,” imbuhnya.

Perempuan yang menjadi driver ojol sejak tahun 2017 (5 tahun) sejak Maret itu memiliki harapan tarif naik disesuaikan seperti yang rekan-rekan ojol inginkan saat demo beberapa waktu lalu.

Sementara, ditempat terpisah, Wawan (45), warga yang biasa menggunakan jasa driver ojol (pemesanan makanan) mengatakan, “Kalau menurut saya, tarif ojol naik ya asal tidak terlalu tinggi. Karena memang sangat membantu (dengan) adanya ojol. Kenaikan tarif asal wajar juga bisa menambah kesejahteraan driver ojol yang mana hujan-hujan tetap mencari orderan,” ucap Wawan. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry