LAMONGAN | duta.co – Sepanjang ruas jalan Nasional Gresik-Lamongan kurang lebih 500 meter kondisinya rusak dan bergelombang. Kerusakan jalan tersebut diperkirakan berlangsung selama dua bulan lebih. Namun hingga saat ini belum ada tindakan atau upaya perbaikan dari Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya.

Pantauan Duta di lapangan, kerusakan jalan bergelombang mulai dari Lintasan kereta api depan Pengadilan Agama (PA) Lamongan, hingga lintasan kereta api barat terminal Lamongan, sedangkan kerusakan paling parah tepatnya berada di sebelah selatan Stasiun depan Plaza Lamongan.

“Kalau malam hari banyak pengendara khususnya sepeda motor yang mengalami kecelakaan hingga terjungkal, karena terjerembab ke dalam lubang jalan yang bergelombang dengan kedalaman kurang lebih 20 Cm itu, ” kata tukang ojek becak motor (Bentor) yang sering mangkal di lokasi depan Plaza Lamongan, Hariyanto Minggu (3/11/2019).

Dia mengatakan, rusaknya jalan yang berjarak beberapa ratus meter itu sudah beberapa kali difoto dan dipantau baik dari Dinas Perhubungan maupun Anggota Kepolisian, namun hingga saat ini tidak kunjung diperbaiki.

“Jangan sampai menunggu jatuh korban dulu baru diperbaiki, karena setiap harinya jalur tersebut selalu ramai dilalui oleh kendaraan, dikarenakan adalah Jalur Nasional, jangankan sepeda motor atau mobil, orang jalan kaki saja kesandung disitu langsung jatuh koq,” ucapnya.

Mobil sedan seperti Honda Jazz dan sejenisnya, kata dia, sering terlihat sampai menggaruk kena gundukan badan jalan, termasuk mobil dan truk banyak yang oleng seperti mau roboh, dikarenakan badan jalan yang miring menyerupai perahu.

“Rusaknya jalan nasional tersebut sudah terjadi kurang lebih dua bulan terakhir ini,  kenapa sampai detik ini belum mendapat perhatian dari dinas terkait di daerah, provinsi maupun pusat,” beber tukang becak motor yang sudah puluhan tahun mangkal di area Plaza dan Stasiun Lamongan tersebut.

Terpisah, Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Danu Anindito Kuncoro Putro berkaitan dengan jalan rusak dan bergelombang mengatakan, kerusakan jalan bergelombang yang melintasi wilayah kota Lamongan sangat memprihatinkan dan membahayakan sekali bagi pengguna jalan yang kebetulan melintas.

“Kami berharap pihak terkait agar segera melakukan upaya atau langkah penanganan yang lebih intens, karena saat ini sudah mulai musim penghujan dan jalan menjadi licin terutama di lintasan kereta api yang kita tahu sering terjadi kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tuban, Babat, Lamongan dan Gresik, Novia Endhianata saat dikonfirmasi mengaku serta membenarkan atas kerusakan jalan bergelombang yang melintas di wilayah Lamongan tersebut.

“Sejak kemarin mau dikerjakan tapi hujan, aspal kan tidak bisa digelar kalau lagi hujan, begitu cuaca mendukung pasti secepatnya kami selesaikan,” ujar Novia Endhianata melalui sambungan selulernya.

Dia mengatakan, maksimal hari Senin besuk pihaknya akan segera menangani, dan tidak tutup mata termasuk juga pekerjaan yang ada di Pucuk Lamongan.

“Informasi lain sudah ada survei juga, itu nanti tim kami yang akan menangani semua. Kerusakan jalan bergelombang seperti di depan plaza atau stasiun kota Lamongan. Kami inginnya semua ditangani, tapi sekarang budgeting dengan benar, mana yang harus diprioritaskan secara bertahap,” tuturnya.

Endhi mengungkapkan, kerusakan jalan bergelombang tersebut juga akibat truk tronton yang tidak tahu aturan, semua itu overload, jangan langsung menyalahkan BBPJN. ” Kami maksimal dengan dana yang ada ini, kita juga sudah lelang untuk 2020 semoga bulan Februari sudah kontrak kita bisa tangani sisanya yang belum,” ucapnya.

Saat ditanya, apabila ada laka lantas yang sampai menelan korban jiwa akibat jalan bergelombang tersebut, lalu siapa yang akan bertanggung jawab. Endhi justru bertanya balik, seandainya bapak jadi saya bagaimana.

“Kami sudah menangani dengan benar sesuai dengan rambu-rambu yang ada, secepatnya kami tangani,” tandasnya.

Dia menjelaskan, untuk kendaraan truk tronton yang muatannya overload hendaknya ditanyakan juga ke Dinas Perhubungan, kenapa tidak dibuka jembatan timbangnya, kenapa truk yang overload bisa sampai lewat.” Harusnya sinkron, jangan semua dituduhkan kepada kami, kita sudah mati-matian, dan kami juga ada platform jalan nasional,” pungkasnya. ard

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry