Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin optimis, dengan penguatan sistem desa, kehidupan new normal akan terlaksana dengan baik. (FT/net)

SIDOARJO | duta.co – Kubupaten Sidoarjo memperkuat sistem ketangguhan berbasis desa, guna melawan ganasnya Covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid III, adalah pengetatat terakhir bagi warga Sidoarjo. Setelah itu, diharapkan memasuki new normal dengan penuh kesiapan dan pengertian.

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyampaikan pesan penting menghadapi PSBB Jilid III dan New Normal. Pesan itu terekam dalam video pendek berdurasi 4:40 menit. Senin (1/6/2020) video itu masih viral dari grup-grup WA. 3 pesan itu:

Pertama, terkait bantuan-bantuan BLT dan sebagainya. “Khususnya BLT Dana Desa dan Mensos. Semua data difinalisasi dan harus dimusyawarahkan di tingkat deasa. Bantuan ini harus melewati sistem yang benar, merekrut dengan benar, melibatkan RT, RW. Lalu dibawa ke tingkat desa. Desa juga ada musyarawahnya. Kalau semua ini simasyawarahkan dengan baik, maka, In sya Allah yang diputuskakn proporsional dan adil. Karena itu, yang harus ditandaskan adalah sistemnya. Harus ada musyawarah desa,” tegasnya.

Kedua, banyak yang bertanya, kapan masuk sekolah? Sudah ada kebijakan yang disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan. Dalam edaran kemarin,, berlaku libur sampai 13 Juni. Ini masih berlaku. Setelah itu, kita menunggu informasi dari Kemendikbud. Kalau Kemendikbud sudah memutuskan, maka, dinas pendidikan Sidoarjo akan mengikutinya. Jadi, kini, menunggu sinyal dari Kemendikbud.

Ketiga, ini adalah PSBB terakhir. PSBB jilid III ini berbasis desa, karena berhubungan dengan new normal. Kita berharap dengan PSBB III ini targetnya betul-betul berhasil. “Tidak  lain adalah betul-betul ada edukasi di desa, ada filterisasi di desa, ada kewenangan di desa, di RT dan RW. Kalau semua berbasis desa, semua masyarakat teredukasi, masyarakat diajak (dipaksa) untuk berkehidupan yang baik, sehat, benar, in sya Allah kehidupan new normal bisa dilaksanakan. Masyarakat diberi kebebasan, tetapi masyarakat juga sudah teredukasi dengan baik, bagaimana hidup di era new normal ini,” tegas Cak Nur panggilan akrabnya dalam video pendek berdurasi 4:40 menit ini.

Jika semua sudah tertatap dengan apik, demikian Cak Nur, tugas pemerintah adalah mempersiapkan infrastruktur berkaitan dengan masalah kuratifnya. “Jadi bagaimana rumah sakit diperluas, ruang observasi, dan ruang karantina diperluas.  Masyarakat melakukan kehidupan dengan baik, begitu pula ekonomi menggeliat secara alamiah. Corona dapat teratasi, ekonomi juga tidak jatuh. Ini harapan kita,” urainya.

Ada Bantuan ke RW

Desa di Sidoarjo akan menjadi ujung tombak untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, salah satunya dengan membentuk kampung tangguh. Tentu, desa tidak cukup hanya diperintah, tetapi, juga harus diimbangi dengan sarana prasarana.

Untuk menyukseskan PSBB tahap III, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan mengelontorkan anggaran miliaran rupiah kepada setiap Rukun Warga (RW) di Kota Delta. Jumlah seluruh RW di Sidoarjo berjumlah 2073 yang akan diberikan bantuan masing-masing sebanyak Rp 3 juta.

Hal ini disampaikan Plt. Bupati Sidoarjo melalui gambar penjelasan pemberian bantuan untuk RW yang tersebar di beberapa WhatsApp Group dan Media Sosial di Sidoarjo. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Fredik Suharto membenarkan bahwa setiap RW yang berjumlah 2073 akan diberikan bantuan Rp 3 juta untuk membantu biaya operasional posko relawan di masing-masing RW. “Iya benar, tiap RW akan diberikan bantuan Rp 3 Juta,” katanya kepada SIDOARJOterkini.com, saat dihubungi secara daring Jumat kemarin.

Ia menjelaskan alasan kenapa menggunakan dana dari APBD. Menurutnya anggaran APBDes sudah banyak yang digunakan untuk kegiatan penyemprotan maupun kegiatan lainnya. Total anggaran untuk program ini sekitar Rp 6.219 M. “Minggu depan akan direalisasikan. Ada 2073 RW yang akan menerimanya,” ungkapnya

Sekarang sedikitnya ada sekitar 67 Desa/kelurahan yang siap mewujudkan kampung tangguh. Kampung tangguh tersebut diharapkan dapat mengugah semangat gotong royong untuk bersama-sama dalam memberantas pandemi covid-19. “Semakin tinggi kesadaran warga, makin bagus hasilnya,” jelas mantan camat waru itu. (mky,sidoarjoterkini.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry