SURABAYA |duta.co- Baliyah warga Pabrik Kulit No. 59 Surabaya ini harus merasakan sakit dan luka di bagian wajahnya lantaran dibogem oleh dua orang yang masih keluarga, yakni bibi dan keponakannya pada Minggu (10/9/2017) pagi.

Saat itu, Baliyah didatangi Kholila, warga Keputran Pasar Kecil III dan keponakannya, yang hendak menagih uang sewa stand.  Awalnya, Baliyah dan Kholila ini bertemu lantaran Kholila hendak menyewa sebuah stand milik Baliyah di Wonocolo II Surabaya. Kemudian keduanya bersepakat di angka Rp 18 juta per tahun dengan masa sewa dua tahun.

Setelah sepakat, Kholila kemudian memberikan persekot sewa sebesar Rp 2 juta dengan kesepakatan jika tidak dilunasi sampai batas waktu yang disepakati maka uang tersebut hangus dengan sendirinya dan stand berhak disewakan ke orang lain.

“Setelah jatuh tempo dia mau nagih uang tersebut. Tapi sesuai perjanjian kan kami sepakat jika uang itu hangus,” kata Baliyah sambil mehanan sakit.

Setelah mendatangi korban, Kholila langsung marah sambil meminta uang dikembalikan sepenuhnya. Kemudian karena kasihan, Baliyah akhirnya memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta dan sisanya akan diberikan pada 15 September nanti.

“Mereka tidak mau, dan tidak terima, kemudian Kholila bersama keponakan laki-lakinya langsung memukuli saya di bagian wajah, kepala, sampai tengkuk,” beber korban.

Tak terima dengan perlakuan keduanya, Baliyah akhirnya meminta visum dan sempat mendapat perawatan di RSI Jemursari Surabaya. Selanjutnya, Baliyah melaporkan kejadian pengeroyokan tersebut ke SPKT Polsek Wonocolo.

Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP Arif Sugiarto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan dan mengejar dua pelaku yang sudah diketahui identitas dan ciri-cirinya.

“Betul mas, saat ini kami masih lakukan penyelidikan. Dan secepatnya akan kami tangkap karena kami sudah mendapat identitas dan ciri-cirinya,” singkat Arif. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry