Merayaan Imlek tahun 2023 BTN mengadakan Market Outlook Chinese New Year Event 2023, event yang didedikasikan untuk nasabah prioritas yang loyal di Kota Surabaya. (imam/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Tahun 2023 menjadi tahun yang menantang di semua sector ekonomi termasuk perbankan. Tahun 2023 yang diprediksikan bakal terjadi resesi ekonomi global yang bisa berdampak ke Indonesia disikapi dengan sikap optimisme para pelaku ekonomi.  Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan daya beli masyarakat yang tinggi menjadi penopang masih tumbuhnya ekonomi Indonesia.

Dan hasilnya  sampai bulan pertama awal tahun 2023 kondisi ekonomi masih stabil meski ada beberapa gejolak kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok. Stabilnya kondisi ekonomi dalam negeri di tengah senternya isu resesi dunia telah memberikan semangat dan optimisme baru pada pelaku ekonomi, termasuk di sektor perbankan.

Bank BTN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara terus melakukan pengembangan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dengan memberikan kemudahan akses memiliki rumah dan investasi lainnya.

Frengky Rosadrian Perangin-Angin Wealth Management Division Head BTN Prioritas mengatakan kondisi Indonesia saat ini cenderung lebih stabil karena secara sumber daya sangat mencukupi. Sehingga dampak resesi global terhadap Indonesia sangat minim walaupun ada.

“Tetapi kita yakin kondisi pertumbuhan di Indonesia cukup stabil. Peningkatan kemarin juga bagus, penurunan inflasi juga sedikit sehingga kedepan kami yakin Indonesia akan makin membaik. Sebagai satu-satunya bank yang fokus pada KPR, kami melihat kondisi 2023 masih tetap optimis, apalagi saat ini sudah banyak perbaikan,” kata Frengky saat “BTN Prioritas, Market Outlook Chinese New Year Event 2023” di Surabaya, Jumat (3/2/2023) malam.

Menurutnya sejauh ini, lanjutnya, Bank BTN telah menjalankan transformasi serta berbagai inisiatif strategis sesuai aspirasi dari pemegang saham yang berdampak sangat bagus pada kinerja Bank BTN pada tahun 2022.

“Pada 2022, DPK tumbuh 8,77% yang ditopang oleh pertumbuhan CASA sebesar 4,22%, sehingga berhasil menekan rasio Cost of Fund menjadi sebesar 2,6% Kredit juga tumbuh 8,53% (KPR Subsidi tumbuh 10,42% dan Non Subsidi tumbuh sebesar 4,6%). Bahkan bank BTN juga berhasil menekan rasio NPL ke angka 3,38% dengan rasio coverage meningkat ke 150,62%,” terangnya.

Untuk pertumbuhan aset Bank BTN, kenaikan mencapai 8,27%. Sedangkan laba Bank BTN meningkat 27,52% menjadi Rp 3 triliun. Dengan melihat capaian di 2022, dimana secara keseluruhan kinerjanya naik 12 persen, maka di tahun ini peningkatan kinerja perseroan diprediksi pertumbuhannya bisa mencapai 11 persen.

Agar kinerja kian moncer, saat ini BTN tidak hanya fokus menggarap pasar KPR tetapi sejumlah potensi lainnya, seperti investasi dan saham. BTN tidak hanya bersumber dari DPK tetapi juga mengusung dari produk lain seperti investasi dan proteksi. Kiita lebih mengedepankan solusi keuangan untuk nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dan saat ini dana pihak ketiga bank BTN Prioritas mencapai Rp 46 triliun.

Ke depan BTN akan lebih maksimal masuk dalam ekosistem bisnis, dengan menggali potensi nasabah dari sisi bisnis. “Selama ini kita tidak terlalu fokus dari sisi bisnis nasabahnya. Tetapi mulai tahun ini, kami akan luruskan,” tandasnya.

Frengky menegaskan, saat ini jumlah nasabah prioritas mencapai 33.000 se-Indonesia, mengalami kenaikan 10-15 persen dengan dana kelolaan sekitar Rp 45 triliun. Adapun kontribusi Jatim terhadap nasional sekitar 20-25 persen.

“Kita tetap optimis tren pertumbuhan BTN, kanwil 3 termasuk yang terbesar dibanding yang lain. BTN terus menambah faslitas salah satunya BTN Mobile. Penetrasi 65 persen dari pelanggan prioritas,” ujarnya.

Untuk mendekatkan diri kepada mereka, maka pada perayaan Imlek tahun 2023 BTN mengadakan Market Outlook Chinese New Year Event 2023, event yang didedikasikan untuk nasabah prioritas yang loyal. “Kegiatan di Surabaya ini adalah tahun kedua, tahun pertama kita adakan di akhir Januari 2022 di Jakarta,” pungkasnya. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry