KARYA : Pengedukan saluran air di wilayah Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Asal mau berkeringat maka akan mendapatkan pekerjaan. Demikian jargon yang kini marak di Kota Kediri atas pelaksanaan Program Padat Karya yang dicanangkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada awal September lalu. Proyek ini kemudian direalisasikan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanian. Adapun konsep program ini menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

“Mereka itu para mahasiswa yang sudah lulus, sudah sarjana tapi belum dapat pekerjaan karena Covid-19,” kata Budi Suprayitno, Ketua RT. 08 RW. 06 Keluruhan Pojok Kecamatan Mojoroto, saat dikonfirmasi Senin kemarin. Tercatat sebanyak 20 orang warga setempat, sedang membersihkan gorong – gorong. Menurut Budi, lokasi tersebut paling mampet dan paling rendah di antara lokasi lain.

Adapun di wilayah Kelurahan Pojok, terdapat empat kelompok yang melakukan pekerjaan pengerukan walet atau sedimien selokan. Masing – masing kelompok terdiri dari 20 hingga 22 orang tenaga kerja merupakan warga setempat. Adapun proyek ini, sudah berlangsung sejak tanggal 22 Oktober lalu.

“Untuk Dinas Perkim, proyek padat karya ada 4 yaitu pengedukan walet, perumahan tidak layak huni, pavingisasi jalan yang masih tanah dan renovasi pagar makam. Total dana disediakan sebesar 4,5 Milyar,” kata Hadi Wahjono, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kota Kediri. Program tersebut berasal dari usulan warga melalui kelurahan di Tiga Kecamatan se – Kota Kediri dan juga saran dari dinas terkait.

Data sementara yang masuk dari tiga kecamatan, untuk program pengedukan walet sejumlah 13.000 m2, pavingisasi sebanyak 61 titik terdiri di Kecamatan Kota sebanyak 17 titik, pada Kecamatan Pesantren terdapat 21 titik dan Kecamatan Mojoroto sebanyak 23 titik. Kemudian revonasi pagar makam sebanyak 17 titik, terbagi di Kecamatan Kota sebanyak 2 titik, Kecamatan Pesantren sebanyak 4 titik dan Kecamatan Mojoroto sebanyak 11 titik.

Pengedukan walet akan dilakukan di lokasi yang rawan tergenang yaitu Perumahan Wilis Indah 2, Perumahan Permata Hijau, Perumahan Puri Panjalu, normalisasi saluran lingkungan di Kelurahan Banaran, normalisasi saluran di Kelurahan Pesantren dan Kelurahan Betet. Sedangkan untuk program rumah tidak layak huni, sejauh ini yang diajukan sebanyak 88 rumah dari 3 kecamatan di Kota Kediri. Menurut Hadi, masing – masing mendapatkan dana Rp 20 juta untuk renovasi.

“Pemberiannya dilakukan bertahap. Tahap pertama biasanya Rp 10 juta dulu. Dana ini sebagai pemancing saja. Biasanya akan ada kerjasama dan dukungan warga sekitar. Kerjasama inilah yang kita harapkan untuk meningkatkan solidaritas,” tambah Hadi. Semangat gotong royong dari program rumah layak huni sangat terasa, selain memberikan rumah yang sehat bagi warga Kota Kediri yang masuk dalam usulan. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry