AMBROL : Tronton muatan 45 ton dipaksa melewati menjadi sebab ambrolnya jembatan Ngadiluwih (duta.co/rheino)

BOJONEGORO | duta.co – Ambrol dialami bahu jalan Jembatan Ngadiluwih yang menghubungkan antara Desa Ngasem – Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem, ukuran jembatan itu panjang 6 meter dan lebar 3 meter.

Sehingga pengguna jalan di sana, Kamis (12/12/2019) tidak dapat melintas dan terganggu aktifitas. Hal itu dikarenakan sehari sebelumnya (Rabu:Red) dilintasi truk tronton bermuatan pasir 45 ton. Jembatan tak kuat menahan tonase muatan tersebut.

Akibatnya bodi belakang tronton yang dikemudikan Febriyan Hasrul (40), turut masuk terperosok ke bawah jembatan bersamaan hancurnya cor beton materail bahu jalan jembatan. Nampak bodi depan tronton berposisi miring menyangkut di bahu jalan jembatan.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hingga berita ini diturunkan tronton bernopol W 8254 UR, masih berada di lokasi menghadang kendaraan bermotor lainnya yang akan melintas.

Rencana evakuasi yang akan dilakukan perusahaan dari pemilik tronton, belum ada tanda tanda datang ke lokasi. Wargapun berduyun duyun datang sejak sore hingga pagi ini ke lokasi untuk melihat langsung ambrolnya jembatan yang baru selesai dibangun November 2019 oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro. Dari keterangan saksi mata, tronton berjalan dari arah timur ke barat.

Muatan pasir akan diangkut ke proyek kontruksi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) Desa Bandungrejo. Proyek nasional itu berada di barat jembatan.

”Suara ambrolnya jembatan keras dan tidak tahu mengapa truk tronton bermuatan pasir yang tonasenya berlebihan dan dipaksakan melewati jembatan, ya tentu jembatannya tidak kuat dan saat truk trontonnya lewat, mendadak ambrol dan semua warga tidak dapat melintasi jembatan yang ambrol ini,” kata Kepala Desa Ngasem Wondo.

 Dari kejadian tersebut, belum ada pihak yang bertanggungjawab. Namun sopir tronton telah diamankan Satlantas Polres Bojonegoro, informasi yang diperoleh menyebutkan kepolisian telah datang ke lokasi dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.

Jembatan yang barus selesai dibangun tersebut, kali pertama dilintasi tronton bemuatan tonase melebihi kekuatan jembatan yang berlokasi di desa. Biasanya dalam sebulan belakangan ini, hanya dilintasi sepeda motor dan mobil pribadi milik warga.

Dari ambrolnya jembatan, di samping kiri kanan dan bawah jembatan berserakan material cor. Dari posisi menyangkutnya tronton, ambrolnya jembatan ada sekitar panjang 4 meter. Diketahui jembatan itu penting untuk aktifitas jalur transportasi keluar masuk antara dua desa dan warga berharap ada penanganan untuk mengembalikan jembatan menjadi semula.

”Ya paling tidak perusahaan yang memesan pasir maupun yang menjual pasir bertanggungjawab. Kayaknya masing masing perusahaan tidak bonafid, masak jembatan kecil dilewati truk tronton bermuatan empat puluh lima ton,” kata Heri Sucipto (45) warga di sana.

Adapun aturannya, kendaraan bermotor maupun alat berat yang keluar masuk ke proyek nasional lapangan gas JTB, telah disediakan jalur transportasi untuk dilintasi. Yakni dari jalan raya Bojonegoro – Cepu, perempatan Sumengko atau Dusun Clangap.

Kemudian melintasi ke arah selatan di Gayam dan Mojodelik Kecamatan Gayam, lalu masuk ke Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem. Tepatnya di JTB milik Pertamina Eksplorasi Produksi Cepu (PEPC), yang saat ini dilakukan pengerjaan kontruksinya oleh PT Rekind selaku kontraktor pemenangnya. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry