SURABAYA | duta.co – Le Mineral menjadi bahasan serius sejumlah aktivis Pro-Palestina. Akun TikTok @garutkita berdurasi 01:23 menit, seakan menjadi ‘pelatuk’ umat Islam Indonesia untuk bicara isu jaringan Le Mineral dengan Israel.
“Umat Islam tidak bisa dibujuki, juga tidak mau diprovokasi. Lihat saja, kalau benar Le Mineral punya hubungan dengan Israel, yakin ditinggal konsumen Indonesia,” demikian H Mohammad Yasien, SH, MH, aktivis pro-Palestina kepada duta.co, Selasa (23/4/24).
Adalah akun TikTok @garutkita berdurasi 01:23 menit yang terus beredar di media sosial. Isi akun ini kemudian menjadi bahan kajian sejumlah aktivis. “Hati2 dengan racun kemanusiaan. Jangan beli Air Le Mineral, Cukup kita beli air isi ulang saja yang Bagus Airnya…!!!,” demikian ‘tajuk awal’ yang terbaca duta.co.
Video itu kemudian dibumbui narasi sepihak. “Air minum dalam kemasan dengan merk Le Mineral dari PT Mayora bukan merk lokal. Dan dukung genosida yang dilakukan Israel. Faktanya, pemilik saham terbesar dalam Mayora adalah berasal dari Norwegia. Dan parahnya, memiliki konstribusi besar dalam genosida masyarakat Palestina oleh zionis Israel,” begitu bunyi narasi itu.
Bahkan narasi itu juga mengutip pencatatan di pasar modal internasional, bahwa, ada sekitar 270,24 miliar saham Mayora dimiliki oleh Nerges Bank Investmen Management, sebuah perusahaan pengelola dana dan minyak raksasa Nowegia yang mendukung genosida di Palestina oleh Israel.
Isu ini sudah dibantah (lama) oleh PT Tirta Fresindo Jaya, selaku produsen air kemasan bermerk Le Minerale. Menurut Marketing Director Le Minerale, Febri Satria Hutama, PT Tirta Fresindo Jaya adalah sebuah perusahaan 100% Indonesia.
“Kepemilikan kami 100% Indonesia, karyawan kami 100% warga negara Indonesia, dan produk perusahaan kami, baik dalam kemasan botol maupun galon, sepenuhnya diproduksi di Indonesia, dan telah mendapat tempat di hati konsumen Indonesia. Justru produk kami merupakan kebanggaan Indonesia karena berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara,” ungkap Febri sebagaimana terbaca duta.co di leminerale.com.
Febri menambahkan, bahwa, kalau biasanya para ekspatriat asing yang menempati jabatan-jabatan strategis di Indonesia, kita patut berbangga di kantor-kantor perwakilan Le Minerale di luar negeri, justru karyawan berkebangsaan Indonesia yang menduduki jabatan-jabatan strategis di sana.
Pada kesempatan yang sama, Febri menjamin bahwa perusahaan tidak memiliki kaitan apapun dengan Israel seperti tuduhan tidak berdasar yang dilemparkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Le Minerale tidak memiliki operasional, maupun investasi dalam bentuk apa pun di Israel,” kata Febri sambil meminta masyarakat tidak termakan isu hoax yang sedang beredar dan dituduhkan kepada perusahaannya akhir- akhir ini.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi. Febri juga menyoroti bahwa pesan hoax yang ditujukan untuk membangun opini negatif tersebut selalu dibungkus dengan kalimat-kalimat bias atau ambigu seperti “diduga” atau kata sejenis lainnya, untuk menghindari tuntutan hukum.
Oleh karenanya, Le Minerale sangat menyayangkan sejumlah pihak yang ingin mengesankan produk perusahaan sebagai brand asing, dimana faktanya perusahaan merupakan entitas bisnis yang sedang bertumbuh pesat dengan kepemilikan yang sepenuhnya di tangan warga negara Indonesia.
“Sangat tidak benar bila Le Minerale dituduh sebagai produk asing, apalagi sampai disebut mendukung Israel,” kata Febri.
Ia bahkan menegaskan bahwa justru sebagai perusahaan Indonesia, Le Minerale berani mengambil sikap yang sama dan sejalan dengan pemerintah dan rakyat Indonesia, terkait kondisi Bangsa Palestina.
Ironisnya, akun TikTok @garutkita terus beredar. Gus Yasien yakin, bahwa, perusahaan yang punya jejaring dengan Israel, akan mudah ketahuan. “Umat Islam tidak gampang dibohongi. Kita khawatir tuduhan seperti itu hanya demi kepentingan bisnis. Bagi kami, mudah sekali menelusuri jejak mereka,” pungkasnya. (mky)
