SITUBONDO | duta.co – Diduga tersetrum aliran listrik yang korsleting dari tiang lampu penerangan taman di lingkungan Rumah Sakit Elisabeth Situbondo, Achmad Khomaidi (36), yang bekerja sebagai sopir ambulance Rumah Sakit Elisabeth ditemukan tewas, Rabu (8/1/2020).
Mayat Achmad Khomaidi warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo tersebut ditemukan pada hari Selasa (7/1/2020) tergeletak di dekat tiang lampu rumah dinas yang digunakan sebagai gudang. Korban diduga meninggal akibat tersengat aliran listrik.
Peristiwa kematian korban diketahui oleh rekan kerjanya di RS Elisabet Situbondo. Teman korban merasa curiga, karena Khomaidi yang bertugas sebagai supir Ambulance, biasanya setiap pukul 06.30 WIB, mobil ambulance yang dikemudikan korban sudah keluar dari RS untuk memberikan pelayanan. Namun, hingga pukul 08.00 pagi kemarin, mobil Ambulance masih terparkir.
Selanjutnya, teman korban pun mencari Khomaidi ke sejumlah tempat di lingkungan Rumah Sakit Elisabeth Situbondo. Namun tak kunjung ditemukan keberadaan korban. Selanjutnya, dilakukan pengecekan melalui CCTV oleh Kabag Sumber Daya Manusai (SDM) Rumah Sakit Elisabeth.
Dari rekam CCTV terlihat korban berjalan menuju ke arah rumah dinas yang dijadikan gudang di belakang rumah sakit. Selanjutnya, sekitar pukul 08.30 WIB, kemarin dilakukan pengecekan di gudang belakang RS Elisabeth dan ditemukan Khomaidi telah tergeletak tak bernyawa lagi di dekat tiang lampu rumah dinas yang digunakan sebagai gudang itu.
Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu Nuri membenarkan adanya peristiwa kematian sopir ambulance Rumah Sakit Elisabeth yang tergeletak di dekat tiang lampu rumah dinas yang digunakan sebagai gudang tersebut.
“Ada laporan dari Polsek Kota, jika telah ditemukan sopir ambulance Rumah Sakit Elisabeth yang sudah tidak bernyawa,” jelas Iptu Nuri.
Lebih lanjut, Kasubag Humas Polres Situbondo mengatakan bahwa, korban meninggal dunia diduga akibat tersengat aliran listrik yang korsleting dari tiang lampu penerangan taman di lingkungan rumah sakit itu.
“Keluarga menerima bahwa peristiwa tersebut murni musibah. Keluarga juga tidak menginginkan korban untuk di otopsi,” kata Iptu Nuri. Her
