BOJONEGORO | duta.co – Ketua Program Diluar Domisili (PDD) D2 Politeknik Universitas Negeri Malang (Polinema) di Bojonegoro, Yudi Pramono menegaskan, 2019 ini tidak membuka pendaftaran mahasiswa baru.

“Ini karena karena Bupati Bojonegoro Ana Muawanah belum merespon pengajuan jenjang yang lebih atas, yakni D3 dan D4,” katanya, Kamis (5/9/2109).

Kenaikan jenjang itu berdasarkan aturan dari Dikti Kemenristek RI, sehingga program D2 sudah ditiadakan per 2020 mendatang. Apabila demikian, Bojonegoro selamanya tidak memiliki Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Menurutnya, keberadaan PDD Polinema di Bojonegoro sejak 2012 lalu. Setiap tahun ajaran baru diminati lulusan SMU Sederajat, yakni ada 15 kelas dan per kelasnya 30 mahasiswa.

Dari sikap bupati yang acuh merupakan sebuah problema dan menimbulkan pertanyaan. Apalagi bupati sejak dilantik 2018 lalu hingga dalam sepekan belakangan ini mendapatkan penjelasan dari pihak Polinema maupun dari pendiri yang tergabung dalam Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bojonegoro.

Namun penjelasan itu tidak membuahkan hasil. Seakan bupati acuh dalam pengajuan kenaikan jenjang ke D3 dan D4. Dalam audensi yang baru baru ini digelar dengan Polinema, PPD dan AKN, bupati selalu menegaskan keberadaan Polinema di Bojonegoro mesti ditinjau kembali.

Sementara kehadiran Polinema di Bojonegoro, mendapat respon yang baik, khususnya dari anak-anak yang ingin berkuliah di PTN dalam daerahnya sendiri. Kehadiran Polinema banyak warga berharap dapat memperoleh kesempatan untuk berkuliah di PTN.

“Kami bermimpi Bojonegoro punya PTN D3 dan D4. Yakni, untuk meningkatkan kwalitas SDM masyarakat, kuliah dengan biaya murah dan berkwalitas karena didanai operasional oleh Dikti Kemenristek. Semua tergantung bupati. Sudah banyak bukti kwalitas D2 Polinema di Bojonegoro, terbukti animo calon mahasiswa. Juga masih banyak yang menanyakan kapan pendaftaran. Semuanya masih menunggu kepastian tindak lanjut dari bupati,” terang Yudi Pramono.

Dikonfirmasi Bupati Ana Muawanah tidak berada di kantornya. Namun Asisten 2 Pemkab Bojonegoro Setyo Yulianto saat ditanya tentang Polinema, dibenarkannya lagi mengajukan kenaikan D2 ke jenjang yang lebih tinggi.

“Salah kalau tidak merespon, untuk pembahasannya ditugaskan kepada bagian hukum Pemkab,” katanya singkat dan membenarkan melalui bagian hukum dilakukan pengkajian tentang Polinema di Bojonegoro. rno