Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Bimbingan Teknis Penyuluh Informasi Publik Rekrutmen 2024 kepada para Penyuluh Agama yang merupakan binaan Kementerian Agama. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Bimbingan Teknis Penyuluh Informasi Publik Rekrutmen 2024 kepada para Penyuluh Agama yang merupakan binaan Kementerian Agama.

Kegiatan bimtek kali ini diselenggarakan di Kota Surabaya (6/2), dengan peserta yang berasal dari wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.

“Terima kasih Saya haturkan kepada Bapak dan Ibu, 45 orang Penyuluh Agama yang telah hadir di ruangan ini, berangkat jauh-jauh dari kediaman asal masing-masing untuk mengikuti bimbingan teknis. Bapak dan Ibu merupakan orang-orang terpilih hasil seleksi rekomendasi dari Kementerian Agama untuk menjadi PIP,” kata Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Hasyim Gautama.

Penyuluh Informasi Publik berperan sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat, sehingga pemahaman yang baik tentang program dan kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung PIP dalam menyampaikan informasi dengan benar, tepat dan akurat. Melalui pemahaman yang kuat, diharapkan penyuluh dapat memverifikasi informasi sehingga menghindari kesalahan interpretasi, dan menyediakan penjelasan yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.

“PIP merupakan mitra strategis pemerintah untuk membantu melakukan kegiatan komunikasi publik melalui penyampaian informasi program dan kebijakan pemerintah, khususnya kepada masyarakat yang selama ini sulit dijangkau yakni masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) dan daerah lain yang masih membutuhkan penyampaian informasi secara langsung atau tatap muka,” ujar Hasyim.

“Kami berharap Bapak dan Ibu dapat menyampaikan pesan program pemerintah dengan pendekatan yang berbeda. Berangkat dari kedekatan yang telah terbangun selama ini antara Bapak dan Ibu dengan komunitasnya masing-masing, tentu dapat membuat kegiatan penyampaian sebuah informasi dapat lebih diterima di hati. Dengan pendekatan-pendekatan khas inilah, harapannya informasi yang selama ini sulit sampai dan diterima baik oleh masyarakat dengan kondisi dan karakter tertentu, dapat terpecahkan melalui peran besar Bapak dan Ibu sekalian,” tambahnya.

Ia menjelaskan, pada kegiatan bimtek ini, para peserta akan menerima materi terkait informasi program dan kebijakan pemerintah yang akan menjadi bekal para peserta dalam menjalankan tugas penyuluhan perdananya sebagai PIP. Berbagai materi disampaikan antara lain terkait Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) dan mengenai Advokasi Imunisasi untuk mendorong imunisasi bagi anak-anak terutama terkait imunisasi polio.

“Ayo kita bergerak agar anak-anak kita sehat, kami tidak bisa tanpa dibantu penyuluh yang berhubungan langsung dengan Masyarakat sehingga kami berharap dorongan imunisasi ini bisa ditularkan. Anak berhak hidup sejahtera, bagaimana anak  kita bisa hidup Sejahtera kalua dia terkena penyakit menular seperti polio yang tidak ada obatnya,” ucap Vivi Voronika, Epidemiolog Ahli Madya Kementerian Kesehatan yang hadir sebagai narasumber.

Novaria Sulistyo, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur juga sebagai narasumber turut membekali pengetahuan mengenai informasi kepesertaan dan manfaat Jamsostek kepada para PIP.

“Penyuluh ini merupakan garda terdepan untuk memberikan literasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Novaria.

Dengan bantuan para penyuluh ini diharapkan Indonesia dapat kembali mencapai nol kasus polio sehingga anak-anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang menjadi SDM yang unggul, serta program Jamsostek dapat terinformasi secara masif kepada masyarakat. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry