Bupati Lamongan Yuhronur Efendi serta Wakil Bupati Abdul Rouf didampingi Plt Dinas TPHP Anton Sujarwo saat Panen Raya Padi MTS di Desa Besur Kecamatan Sekaran, Selasa (06/04).

LAMONGAN | duta.co – Total produksi padi di Kabupaten Lamongan sebesar 1.172.965 ton Gabah Kering Giling (GKG) di tahun 2020 menobatkan Lamongan sebagai penghasil padi terbesar di Jawa Timur.

Kabupaten Lamongan juga masuk lima besar penyumbang padi terbesar tingkat nasional dengan surplus beras sebanyak 564.139 ton di tahun 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Lamongan Anton Sujarwo mengungkapkan, hal tersebut harus dipertahankan bahkan harus lebih ditingkatkan lagi.

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas TPHP membuat inovasi Manajemen Tanaman Sehat Padi Sehat Beras Super (MTS Pasbesur).

“MTS Pasbesur pada tanaman padi adalah sistem pertanian padi berbasis pengelolaan tanaman terpadu, ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang sehat dan berkualitas,” ujar Sujarwo saat Panen Raya Padi MTS di Desa Besur Sekaran, Selasa (06/04).

Dia mengatakan, diawali dengan membuat percontohan budidaya MTS Pasbesur di kawasan inti yakni di Desa Besur Kecamatan Sekaran.

“Nantinya akan dikembangkan di 6 kecamatan lain yakni Kecamatan Sekaran, Kalitengah, Deket, Glagah, Karangbinangun, dan Karanggeneng yang dilintasi oleh Bengawan Solo sehingga pengairan dapat dilakukan sepanjang tahun,” ungkap Sujarwo.

Sujarwo menambahkan, MTS Pasbesur ini akan menghasilkan padi yang sehat dan berkualitas karena didukung dengan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk organic, sarana infrastruktur irigasi, alsintan modern dan pengendalian hama yang baik.

“Pada MTS Pasbesur padi percontohan ini penggunaan pupuk kimia berkurang 50% karena mengoptimalkan pemupukan berimbang terutama penggunaan pupuk organik,” tuturnya.

Selain itu, sambung dia, pengendalian hama dengan cara alami seperti refugia dan menggunakan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dengan jumlah total 350 rubuha di Kecamatan Sekaran.

“Di Desa Besur ada sebanyak 20 rubuha sehingga padi yang dihasilkan lebih sehat dan juga berkualitas,” tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas TPHP penerapan MTS Pasbesur produktivitas padi yang sebelumnya 7,13 ton per hektar naik menjadi 7,58 ton per hektar.

“Untuk di kawasan percontohan di Desa Besur produktivitasnya mencapai 7,86 ton per hektar. Sedangkan Luas Tanam Padi tahun 2021 sampai dengan saat ini seluas 91.646 hektar dengan luas panen 56.820 hektar,” ucapnya.

Dia menuturkan, total produksi 430.696 ton GKG yang menghasilkan 275.000 ton beras. Untuk di Kecamatan Sekaran Luas Panen seluas 1.035 hektar dan 108 hektar di Desa Besur.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wakil Bupati Abdul Rouf yang hadir mengikuti acara panen raya tersebut mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan dalam bidang pertanian tersebut.

Keduanya akan mendorong sertifikasi beras sehat berkualitas sesuai standar nasional. Kuantitas sudah bagus bahkan masuk lima besar lumbung padi nasional, yang harus ditingkatkan selanjutnya yakni kualitas.

“Saya mengapresiasi MTS Pasbesur ini karena selain dapat meningkatkan produksi padi juga dapat meningkatkan kualitas padi menjadi lebih sehat dan berkualitas,” ungkap Yuhronur.

Dia menambahkan, selanjutnya akan didorong untuk mencapai sertifikasi beras sehat berkualitas sesuai standar nasional Indonesia. Harapannya agar produk ini mampu bersaing di pasaran dan dicari banyak pembeli.

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah meninjau penggilingan padi di Kabupaten Lamongan, untuk memastikan surplus beras serta meyakinkan pemerintah pusat tidak perlu melakukan import beras.

“Saat ini harga beras sedang anjlok, semoga apa yang sebelumnya diperjuangkan dapat tersampaikan ke  pemerintah pusat sehingga kebijakan tersebut bisa membuat harga beras terkontrol dan kesejahteraan petani terjamin,” ujar dia. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry