RAKORWIL: Ketua Umum terpilih GP Ansor H Addin Jauharuddin saat memberikan sambutan dalam Rakorwil PW GP Ansor Jawa Timur di Agis Restaurant Surabaya, Sabtu (30/3/2024) malam. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang dihadiri Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor se- Jatim, di Agis Restaurant Surabaya, Sabtu (30/3/2024) malam.

Rakorwil yang dikemas dalam acara buka puasa bersama ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum terpilih PP GP Ansor H Addin Jauharuddin bersama sejumlah calon pimpinan pusat yang lain.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Syafiq Sauqi Lc mengatakan, sejumlah program kerja yang menjadi materi Rakorwil telah disepakati oleh seluruh PC GP Ansor se-Jatim. Diantaranya, terkait persiapan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XV Ansor Jatim, yang rencananya akan digelar pada Agustus 2024 mendatang.

“Kalau tidak ada hambatan. Insyaallah Pra-Konferwil dan Konferwil Ansor Jatim akan digelar Agustus 2024 mendatang. Tempatnya masih belum ditentukan,” tutur Gus Syafiq sapaan akrab Ketua PW GP Ansor Jatim.

Sebelum menggelar konferwil, pihaknya akan melakukan normalisasi organisasi. Seperti mengaktifkan seluruh struktur kepengurusan dan akreditasi tingkat cabang hingga Ranting Ansor se-Jatim. “Ini menjadi prasyarat digelarnya Konferwil,” kata Gus Syafiq.

Selain itu, lanjut Gus Syafiq, Rakorwil ini juga membahas sejumlah program yang akan dijalankan kepengurusan Ansor ke depan. Diantaranya, mempersiapkan acara Hari Lahir (Harlah) ke-90 Ansor Jawa Timur.

“Di Harlah nanti kita akan memberikan penghargaan Ansor Golden Award bagi pimpinan cabang hingga ranting yang berprestasi di Jatim,” ungkapnya.

Selain itu, GP Ansor Jatim juga membahas program baru yang menjadi atensi dari PP GP Ansor, yakni program Ansor HUBE menyasar generasi muda yang menjadi basis dari pergerakan GP Ansor, terutama di wilayah perkotaan. Tentunya dengan pendekatan kreatifitas dan produktifitas generasi muda.

“Mereka dari generasi milenial dan generasi Z akan kita rangkul semua. Mereka akan kita ajak untuk berpikir kreatif. Karena mereka-mereka inilah yang nantinya akan menjadi kader-kader militan NU melalui GP Ansor,” ujar Gus Syafiq.

Yang tidak kalah penting, kata Gus Syafiq, di bulan Agustus nanti Ansor Jatim akan mengadakan program Umrah Wada’.

“Kenapa kita namakan Umrah Wada’, karena agenda itu akan menutup masa akhir jabatan kepengurusan kami,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum terpilih PP GP Ansor, H Addin Jauharuddin mengatakan, kepengurusan Ansor ke depan harus memiliki pandangan yang sama dan satu komando, mulai dari Tingkat pusat hingga ranting. Pasalnya, tantangan yang dihadapi GP Ansor ke depan tidaklah mudah.

Perjuangan GP Ansor adalah mengawal agenda besar NU, mengawal agenda besar Ansor “Butuh satu komando dan butuh satu barisan, satu hati. Semua ini mutlak harus kita lakukan,” kata kader Ansor asal Cirebon, Jawa Barat itu.

Selain itu, kata Gus Addin, GP Ansor Jatim juga harus memperkuat program perekonomian. Karena hal ini menjadi agenda besar yang akan diusung PP GP Ansor.

“Terkait persoalan ekonomi, Jawa Timur sudah sangat bagus dan masing-masing cabang sudah memiliki kreatifitas sendiri-sendiri. Namun kami tetap berharap kreatifitas pengembangan ekonomi ini harus diperbanyak, sehingga desain program perekonomian yang digagas oleh PP GP Ansor bisa tersebar merata,” katanya.

Model-model program perekonomian tersebut, kata Gus Addin, bisa di create dari pusat hingga ke daerah. Termasuk pengembangan ekonomi maritim yang harus terus digali. Termasuk dengan memberikan pelatihan atau pendampingan terhadap masyarakat yang berdomisili di wilayah pesisir Pantai.

Karena itu, kata Gus Addin, masyarakat nelayan akan menjadi perhatian Ansor. Untuk itu, pihaknya akan melakukan mapping aktivitas ekonomi nelayan. Apakah di daerah itu sudah memiliki koperasi nelayan atau tidak. Jika belum punya memiliki koperasi akan dilakukan pembinaan agar mendirikan koperasi.

Pasalnya, keberadaan koperasi ini nantinya akan mempengaruhi nilai tawar keberadaan nelayan.

“Itu yang perlu kita tata, kalau sudah punya badan usaha, nanti akan kita lihat apa yang mereka butuhkan selain menjual hasil laut. Ke depan harus punya koneksi dengan perusahaan pengelolaan ikan, sehingga mereka punya nilai tambah dari aktivitas ekonomi. Syukur-syukur bisa menjadi jembatan untuk ekspor hasil laut,” pungkasnya. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry