Pak Semin, juru kunci Candi Pari menunjukan peninggalan zaman Kerajaan Majapahit di Desa Candi Pari Kecamatan Porong, Sidoarjo, Rabu, (12/1/22). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Peninggalan zaman Kerajaan Majapahit ternyata banyak ditemukan di Sidoarjo. Salah satunya situs bersejarah Candi Pari (susunan tapi batu bata). Diantara tiga candi yang ditemukan di Kecamatan Porong, Candi Pari merupakan peninggalan zaman Kerajaan Majapahit yang terbesar di Porong yang menjadi destinasi wisata budaya dan edukasi di Kabupaten Sidoarjo, khususnya di Kecamatan Porong.

Candi Pari yang berada di Dusun Candi Pari Wetan, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur ini berasal dari Pertirtaan Dewi Sri (sebuah situs pemujaan zaman Majapahit) terlihat pada pintu bangunan candi, yaitu 1293 Saka atau sama dengan 1371 Masehi.

Warga setempat, Pak Komar (69) dan pak Imam (60), saat ditemui duta, Rabu, (12/1/22) di lokasi mengatakan, di hari Sabtu dan Minggu ramai pengunjung. Tempat itu juga terkadang dibuat calon pengantin untuk foto pra wedding.

“Semenjak pandemi sepi, soale mboten angsal (tidak boleh) dikunjungi. Dengan dibuka dan dikunjungi, kita itu bisa lebih dikenal adanya situs peninggalan Majapahit. Candi ini sudah ada sejak jaman dahulu, ya Alhamdulillah bisa dikenal daerah kita diluar mas,” ujar pak Komar.

Menurutnya, para pemuda di daerah tersebut masih kurang edukasi terkait sejarah. “Beruntung sudah banyak dan ada anak sekolah yang rombongan ke sini mulai SD, SMP dan SMA guna pengenalan dan edukasi sejarah,” jelas Pak Imam.

Sementara, juru kunci Candi Pari, pak Semin (63) mengatakan, Candi Pari ini pernah direnovasi tahun 1999, memang ada arca yang pecah dan hilang sudah lama. Candi ini direnovasi supaya ramai pengunjung sehingga generasi muda bisa mengenal edukasi budaya sejarah. Candi ini dibuka mulai pukul 07.30.- 16.00 wib.

“Saat ini memang masih sepi karena masih pandemi, namun tiap hari ada kunjungan anak sekolah untuk tugas dan edukasi sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit,” ujar pria asli Wonogiri, Jawa Tengah tersebut.

“Kalau bisa berharap sekolah-sekolah lainnya juga melakukan kunjungan ke situs Candi ini guna edukasi dan tugas sekolah. Hal ini biar tidak tergerus jaman dan lebih pengenal situs peninggalan Kerajaan Majapahit,” ucap Semin.(loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry