SIDOARJO | duta.co – Terobosan baru. Jadikan masjid sebagai sentra pertumbuhan kemakmuran yang memberikan kesejahteraan bagi jamaah dan masyarakat. Ke depan, Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa berharap marbot (penjaga) kebersihan dan kenyamanan masjid juga mendapatkan sapaan yang sama dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Forum-forum salat Jumat itu akan menjadi sentra baru. Setelah selesai salat Jumat bisa menjadi forum-forum sosialisasi dan edukasi bagi BPJS ketenagakerjaan di masjid-masjid yang sudah dijadwalkan,” demikian Khofifah saat menyerahkan penghargaan kepada lima masjid di Jawa Timur yang menang dalam ajang lomba masjid yang dihelat Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Penghargaan tersebut diserahkan Khofifah Indar Parawansa di Hotel Utami, Jl. Raya Juanda, Sidoarjo, Minggu (24/7) siang tadi, bersamaan kegiatan “Pelatihan Bisnis dan Keuangan Syariah Bagi Remaja Masjid” yang diselenggarakan oleh PW DMI Jawa Timur bekerjasama dengan Pemprov Jatim.

Penetapan Pemenang DMI Award Ke-1 2022 diumumkan pada 22 Juni 2022 melalui surat keputusan Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia Nomor : 01/SK/ DMI AWARD/PP-DMI/VII/2022. Ajang DMI Award diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Dari 24 pemenang, 5 di antaranya diborong Jawa Timur.

Didampingi Ketua PW DMI Jawa Timur, Drs. KH. M. Roziqi, MM., Khofifah menyerahkan penghargaan kepada Masjid Besar Sabilillah Malang (mendapatkan 3 penghargaan, yaitu Kategori Manajemen Masjid Terbaik 1, kategori Tipologi Masjid Besar Terbaik 1 Tingkat Nasional, serta kategori Pembinanaan Remaja dan Pemuda Masjid Terbaik 3 Tingkat Nasional).

Lalu Masjid Agung At Taqwa Bondowoso (kategori Tipologi Masjid Agung Terbaik 1 Tingkat Nasional), Masjid Arif Nurul Huda Polda Jatim (kategori Tipologi Masjid Perkantoran Terbaik 1 Tingkat Nasional), Masjid Nurul Huda, Sidoarjo (kategori Tipologi Masjid Jami’ Terbaik 2 Tingkat Nasional dan Kategori Ramah Anak Terbaik 3 Tingkat Nasional).

Kemudian Masjid Raya Ulul Albab UIN Sunan Ampel (kategori Tipologi Masjid Kampus Terbaik 2 Tingkat Nasional) dan Masjid Al Ittihad Pakuwon Mall Surabaya (Tipologi Masjid Area Umum Terbaik 3 Tingkat Nasional).

Atas prestasi yang diperoleh masjid di Jawa Timur tersebut, Khofifah berharap agar masjid-masjid di Jawa Timur bisa menjadi percontohan dan tempat untuk studi banding bagi seluruh masjid di Indonesia.

“Pak Roziqi kalau ada yang ingin studi banding tentang pengelolaan masjid, bisalah diajak ke masjid-masjid yang ada di Jawa Timur,” ucap Khofifah.

Sementara itu, atas pelatihan bisnis dan keuangan bagi remaja masjid, Khofifah Indar Parawansa berharap agar remaja masjid bisa menjadi motor dalam menggerakkan masjid sebagai sentra pertumbuhan kemakmuran masjid yang memberikan kesejahteraan bagi jamaah dan masyarakat.

“Jadi ini reciprocal approach kami ingin agar mereka di sini bisa menjadi motor dalam memakmurkan masjid, kita ingin masjid menjadi sentra-sentra pertumbuhan untuk memakmurkan jamaahnya,” kata Khofifah.

Melalui pelatihan ini, ia berharap remaja masjid bisa menguasai ilmu yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan bisnis yang dapat mereka kembangkan di masing-masing masjid yang dikelola.

“Mereka butuh skill khusus yang bisa memberikan manfaat lebih besar, tapi basisnya melalui masjid, itulah yang banyak diundang pada pertemuan kali ini adalah para remaja masjidnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pelatihan dan pembekalan bagi mereka dilakukan dengan menggandeng beberapa lembaga yang memiliki kapasitas di bidang tersebut. Di antaranya Bank Syariah Indonesia, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, termasuk bisa dengan Kampus UMKM Shopee milik Pemprov Jatim yang ada di Kota Malang.

“Itu bisa menjadi salah satu referensi untuk bisa memberikan vokasional training dan manajerial skill bagi remaja masjid yang akan menjadikan masjid sebagai sentra untuk memakmurkan jamaahnya,” jelasnya.

Pada kesempatan ini PW DMI Jatim melakukan MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan. Penandatangan dilakukan oleh Ketua PW DMI Jatim, KH M. Roziqi dan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Deny Yusyulian. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan santunan BPJS Ketenagakerjaan untuk ahli waris guru madarasah diniyah oleh Ketua DMI Jatim bersama Deny Yusyulian.

Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi kepada BPJS ketenagakerjaan yang memberikan santunan kepada ahli waris Guru Madrasah Diniyah. Juga dilakukan penandatanganan MoU antara BPJS Ketenagakerjaan dengan DMI Jatim.

Ke depan, ia berharap agar para marbot yang setiap hari bekerja untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid juga mendapatkan sapaan yang sama dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Forum-forum salat Jumat itu akan menjadi sentra baru setelah selesai salat Jumat bisa menjadi forum-forum sosialisasi dan edukasi bagi BPJS ketenagakerjaan di masjid-masjid yang sudah dijadwalkan,” ucapnya.

Gubernur Khofifah pun mengungkapkan bahwa mulai tahun ajaran saat ini UIN Sunan Ampel Surabaya bersama BAZNAS Jatim memberikan beasiswa untuk mahasiswa di UINSA dengan kuota 2 rombongan belajar (rombel). Adapun prosentase beasiswa yang diberikan oleh CSR UNISA sebesar 60% dan BAZNAS Jatim 40%.

“Bagi mahasiswa yang kurang mampu yang ada di UINSA, ini ada dua rombel yang akan mendapatkan fully scholarship dari BAZNAS dan CSR UINSA,” ungkapnya.

“Inisiasi ini mudah-mudahan akan terus bisa menjadi referensi bagi perguruan tinggi lainnya juga bagi baznas-BAZNAS Kabupaten Kota,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PW DMI Jawa Timur Drs. KH. M. Roziqi, MM. menyampaikan bahwa semangat yang dibangun DMI adalah bagaimana umat tidak hanya berkewajiban memakmurkan masjid tetapi juga dimakmurkan oleh masjid.

Karenanya pelatihan bisnis dan keuangan Syariah bagi  Remaja Masjid Se Jawa Timur ini dilakukan. Ia berharap para remaja-remaja masjid nanti bisa mengenali bagaimana pemberdayaan ekonomi yang berbasis masjid.

“Artinya para remaja, para jamaah, merasa makmur bukan secara batiniah tetapi secara ekonomi juga merasa mendapatkan kepeduli dan perhatian dari masjid,” kata Roziqi.

Di sisi lain Deny Yusyulian menyampaikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur bekerja sama dengan DMI untuk memberikan perlindungan kepada seluruh takmir masjid, Marbot masjid di seluruh Jawa Timur terkait dengan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Kita sudah lihat tadi manfaat yang diberikan kepada guru Madin dan ini kita ingin sekali Marbot masjid yang merawat masjid, memakmurkan masjid itu bisa mendapatkan perlindungan dari negara melalui hadirnya BPJS Ketenagakerjaan,” kata Deny.

Adapun pelatihan bisnis dan keuangan bagi remaja masjid menghadirkan narasumber Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip., SEA., M.Phil., Ph.D, Rektor UN Sunan Ampel Surabaya, dengan materi Peluang Usaha di Era Digital Bagi Komunitas Masjid dan Kewirasusaan Milinel oleh Drs. H. Sholehudding, Owner PT Tabassam Jaya Farm. Pelatihan ini diikuri 250 remaja masjid se-Jawa Timur.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry