AMANKAN SABU: Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan (tengah) didampingi Kapolrestabes Surabaya Sandi Nugroho menunjukan barang bukti sabu dan 200 pelaku, dalam gelar perkara ungkap kasus peredaran gelap narkoba di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (18/2). DUTA/RIDHO

SURABAYA | duta.co – Selama 1,5 bulan di awal tahun 2020, Polda Jawa Timur dan jajarannya berhasil mengungkap 32,3 kilogram sabu yang masuk ke wilayah Jawa Timur. Rinciannya barang bukti didapat dari ungkap 153 kasus dengan 200 tersangka, terdiri dari 183 laki-laki dan 17 perempuan.

“Ada 32,3 kilogram sabu yang kami ungkap. Berbagai mofus dan jaringan internasional,mulai dari Malaysia-Aceh-Batam- Jawa Timur,” Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dalam ungkap narkoba Satgas Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya serta jajarannya, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (18/2/2020).

Satgas Anti Narkoba Polda Jatim itu dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, tercatat, awal tahun ini lima kurir sabu jaringan internasional diungkap Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Mereka adalah, FM (26) warga Malang, Rizal (29) warga Sidoarjo yang membawa 1,5 Kilogram sabu serta 969 butir pil ineks. Satu di antara kurir juga ditembak mati karena menyerang petugas menggunakan pisau, awal Januari lalu.

Februari ini giliran Lin Ayunda (28) warga Batam yang membawa paket sabu seberat 212,2 gram sabu, lalu Acong warga Bangkalan, kurir yang menyimpan 25 kilogram sabu dan Mustofa (24) warga Pasuruan yang merupakan atasan dari Acong.

Tak segan-segan, Mustofa bahkan terpaksa ditembak mati usai melawan polisi saat hendak ditangkap. Sementara Acong, ditembak kakinya lantaran kabur saat dikeler.

Luki menyebut, ada wilayah tertentu yang menjadi pantauan kepolisian lantaran kerap menjadi sarang pendistribusian narkoba asal Malaysia. “Ada satu wilayah yang jadi pantauan kami,” kata Luki.

Meksi begitu, Luki enggan menyebut secara spesifik daerah tersebut karena pihaknya masih melakukan pemantauan dan penyelidikan.

Selain sabu, 14.238 butir pil ekstasi juga disita, 3,8 juta pil doble L serta 42 pil Xanax juga berhasil diamankan. “Hal tersebut menunjukkan Jatim menjadi distribusi utama” terang Luki. “Ini semua ada kaitannya di lapas Medaeng, Pamekasan, Porong ini ada jaringannya semua. Ya kita tetap akan panggil dan periksa sesuai aturan,” tambahnya.

Dalam proses pengiriman barang, para pelaku tersebut menggunakan jalur darat, laut dan udara.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menjelaskan ada tiga jaringan narkoba yang diungkap pihaknya. Antara lain, Malaysia, Aceh, Batam, dengan tujuan Surabaya dan akan diteruskan ke Sampang, Madura.

“Yang dari jaringan Aceh itu melawan, kami tindak tegas dengan tembakan mati dan satu kurirnya di tembak pada bagian kaki,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya menyatakan perang terhadap narkoba dengan menggandeng berbagai elemen. Seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lainnya. Luki juga mengatakan, bahwa tidak segan melakukan tindakan tegas terukur kepada pelakunya. mg6/tom

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry