PENGUSAHA BARU: Ziyad Ifdhal (kiri) saat memperlihatkan bunga anggrek kepada pengunjung. Duta/Habib

PAMEKASAN  | duta.co – Berkat keuletan menggeluti profesi baru sebagai petani tanaman bunga anggrek, pemuda asal Dusun Tengah, Desa Sentol, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan ini sukses meraup untung besar, dari hasil berkebun tersebut, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah perbulan.

Tanaman Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer karena bunganya yang cantik dan unik, apalagi bunganya bisa bertahan mekar beberapa bulan.

Ziyad Ifdhal merupakan petani sekaligus pengusaha Kebun Anggrek Hamada Orchid Nursery. Pemuda yang baru saja menyandang gelar magister pendidikan ini awalnya berkenalan dengan anggrek ketika melanjutkan studi S2 di salah satu universitas negeri di Kota Malang.

Berangkat dari hobi inilah, kemudian mahasiswa yang S1 nya adalah jebolan IAIN Madura ini mulai mempelajari skema bisnis bunga anggrek yang ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hingga pada tahun 2019 ia mulai merinstis karir sebagai penjual anggrek online. Pada awalnya ia menjadi reseller beberapa kebun anggrek dan setahun kemudian mulai merintis kebun sendiri.

“Awalnya saya cuma jadi reseller, kemudian saya mulai nabung untuk bikin kebun sendiri. Mulanya kecil-kecilan mulai beberapa pot hingga sekarang sudah punya koleksi sekitar 1000-an pot anggrek,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Azil ini mengaku anggrek yang dia jual harganya bervariatif. Mulai dari angka puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan sampai mencapai harga jutaan rupiah, tergantung jenis, keindahan bunga, dan kelangkaannya.

Sementara itu, pria berumur 28 tahun ini mengaku bermodal awal sekitar 30 juta yang didapatkan dari hasil tabungan menjadi reseller anggrek selama satu tahun. Modal itu untuk pembangunan kebun seluas 6×9 meter, pembelian bibit, dan kebutuhan kebun lainnya seperti pupuk.

“Alhamdulillah sekitar satu tahun sudah balik modal. Serta sekarang tinggal menikmati hasil,” katanya.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa sejak adanya Pendemi Covid-19 ini ada lonjakan pembeli. Pembelinya rata-rata orang luar Madura seperti Surabaya, Jogja dan daerah lainnya.

“Jadi biasanya adanya pandemi penghasilan usaha orang menurun. Namun untuk bisnis bunga anggrek ini permintaan semakin meningkat. Serta anggrek menjadi pilihan banyak orang karena perawatannya relatif gampang,” katanya.

Aziel mahasiwa Pasca Sarjana Maulana Malik Ibrahim Malang ini mengaku menjual bunga anggrek lewat online. Jadi pembelinya kalau dijual online semakin banyak.

Pria asli putra desa Sentol ini mengaku untuk menambahkan wawasan merawat anggrek belajar dari beberapa tokoh seniman anggrek yang ada di Kota Batu dan Kota Malang. Selain itu ia juga menambah wawasannya dari internet

“Selain belajar dari guru, saya juga belajar dari YouTube. Alhamdulillah selama saya membudidaya anggrek hasilnya bagus semua,” paparnya.

Uniknya, orang pertama yang menjadi guru bunga Anggrek bagi pria kelahiran 1993 ini adalah kiainya sendiri di sebuah pondok pesantren bernama Kanzun Najah. Bib

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry