Kevin Hendrawan saat menyampaikan materi dalam seminar Komunikasi Fiesta dengan tema Action Needed, Kamis (30/3). DUTA/istimewa

 

SURABAYA | duta.co – Global Warming masih menjadi isu yang sangat seksi untuk dibahas dalam ajang Komunikasi Fiesta (Komfiest) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Fikom UKWMS).

Komfiest yang mengangkat tema “Action Needed”itu  memang sebagai pengingat permasalahan pemanasan global. Apalagi masalah lingkungan masih diperdebatkan solusinya hingga saat ini. Sehingga tak mengherankan acara pembukaan menghadirkan Kevin Hendrawan seorang Youtuber dan Duta Youth4Arctic Indonesia.

“Seorang youtuber bisa mengajak orang-orang yang menonton videonya untuk berbuat sesuatu yang baik bagi lingkungan tanpa membuat penontonnya merasa dikuliahi. Misalnya persoalan penggunaan kantong plastik, kita bisa menunjukkan kebiasaan kita berbelanja menggunakan tas kain dalam video yang kita unggah. Dari situ orang akan melihat dan mungkin ikutan meniru. Nggak usah muluk-muluk menyelamatkan bumi, tapi kita bisa mulai dari menyelamatkan diri kita sendiri dengan menjaga lingkungan yang kita tinggali” ujar Kevin saat pembukaan, Kamis (30/3).

Lebih lanjut ia memaparkan tentang batasan yang dialami oleh youtuber dalam berbagi konten informasi. “Harus diakui, dari ratusan video yang saya unggah, yang penontonnya ratusan ribu itu justru yang kontennya ringan dan tidak jelas. Giliran saya mengunggah video yang kontennya serius, ditonton 100.000 saja itu sudah bersyukur banget. Begitulah, ternyata berbuat baik itu susah karena masyarakat belum tentu suka dengan apa yang kita sajikan,” kilahnya sambil berkelakar.

Kevin menekankan, pembuat vlog seperti youtuber harus memahami keinginan penonton. “Namun mengumpulkan subscriber atau follower dengan mengunggah konten ringan  dan gak jelas juga bermanfaat loh! Soalnya saat mengunggah konten bagus seperti ajakan peduli lingkungan jadi dapat ditonton oleh banyak orang yang sudah terkumpul,” tambahnya.

Lebih dari sekedar ajang kreativitas, tetapi juga mengajak anak muda untuk turut meningkatkan kesadaran lebih dalam penanganan pemanasan global. Acara ini diikuti berbagai Universitas dan SMA di Indonesia di antaranya Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Katolik Dharma Cendika Surabaya, Universitas Jayabaya Jakarta, SMA Negeri 6 Surabaya, SMA Negeri 1 Surabaya, dan lain-lain.

“Banyak orang yang menganggap isu global warming sudah basi, tapi kenyataannya masalah ini tetap harus kita hadapi. Mengatasi Global warming bukan hanya tugas peneliti, pemerintah, ataupun pihak yang dianggap mampu. Kita sebagai bagian dari masyarakat juga perlu bertindak, berdasarkan apa yang kita punya. ‘Apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang youtuber, seorang karyawan ataupun seorang pembuat film?’ misalnya. Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada tema kami yaitu ‘Action Needed’,” ungkap Ketua Panitia KomFiest,  Carolina Agustine.

Ada dua bentuk kegiatan dalam Komfiest 2017 yakni Seminar dan Kompetisi yang terdiri dari PresCo (Public Relations Competition) dengan tema “Greenhouse Effect”. Lomba ini  diikuti oleh peserta dari mahasiswa Fikom dari seluruh Indonesia. AdCo (Advertising Concept) dengan tema “More Powerless” diikuti oleh peserta siswa i SMA/SMK dan mahasiswa universitas se-Indonesia. Short Movie Competition dengan tema “Solution”; Creative Video Competition dengan tema “The Habits”; dan Mural Effect dengan tema “Pollution” yang masing-masing diikuti oleh peserta dari siswa/i SMA/SMK, mahasiswa/i se-Indonesia dan Umum. (end)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry