WORKSHOP : Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat mengisi Workshop penguatan manajemen kepala sekolah di Hotel Palm (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co – Untuk menguatkan management kepala sekolah, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menggelar workshop, di Hotel Palm.

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar mengatakan kegiatan ini untuk penguatan karakter kepala sekolah bidang administrator, supervisor, dan managerial utamanya.

“Lembaga pendidikan sekolah ini bisa maju tergantung peran sekolah, bagaimana memperlakukan antara bawahan dan atas sudah tidak ada lagi. Harus dianggap sebagai teman, mitra dan sebagainya,” ujarnya.

Yang menurut orang nomor dua di kabupaten Bondowoso ini, kepala sekolah harus menjaga integritas, karena peran kepala sekolah punya peranan penting di lembaga pendidikan tersebut.

“Jangan sampai ada perselingkuhan antara kepala sekolah dan guru,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Pembantu bagian keterangan pada Disdikbud Bondowoso mengatakan, kegiatan Ini sudah angkatan ketiga.

Menurutnya, penguatan managemen kepala sekolah itu sifatnya wajib. Adapun yang ikut dalam kegiatan ini, terdiri kepala sekolah tingkat SD maupun SMP.

“Karena kalau tidak mengikuti penguatan kepala sekolah. Pertama Kepsek tak punya hak penandatanganan ijazah, itu aturan yang baru. Yang kedua, tidak berhak punya tunjangan kepala sekolah diberlakukan mulai April 2020,” jelasnya.

Sementara mengenai perselingkuhan Kepsek sejauh ini, tidak ada kejadian, hanya saja banyak angka perceraian kepala sekolah maupun guru.

“Makanya pak Wabup meminta tidak ada perselingkuhan. Perselingkuhan kita cukup tinggi, ada yang guru dengan guru, sepertinya data itu ada,” jelasnya.

Pihaknya mengaku tidak menyampaikan secara detail. Namun sebagai pengelola data, diketahui  hampir setiap tahun 7 sampai 8 orang yang diproses.

“Ini demi kebaikan bersama, makanya pak Wabup turun agar tak terjadi lagi. Sudah selesai semuanya, kalau masuk ke ketanagaan semuanya sudah diproses Kalau yang lain tidak ada,” sambungnya

Namun demikian bagi kepala sekolah atau guru yang melakukan tindakan indisipliner, pasti ada sangsi.

“Hanya penurunan pangkat, baik itu berakala maupun kenaikan pangkat secara periodik. Menurut aturan seperti itu,” tegasnya.

Pantauan dilapangan, kepala sekolah yang ikut penguatan managemen angkatan ketiga ini berjumlah 144. Sementara angkatan pertama 114 dan kedua sebanyak 166 orang. (yon).