SURABAYA | duta.co – Media sosial hari ini, Senin (21/9/2020) tengah disasar video pendek Wapres KH Ma’ruf Amin. Dalam video berdurasi 49 detik itu, Kiai Ma’ruf  berbicara hubungan erat Indonesia dan Korea Selatan. Kiai Ma’ruf  ingin kemesraan Indonesia dan Korea bisa terus dilanjutkan.

“Saat ini anak muda di berbagai pelosok Indonesia juga mulai mengenal artis-artis K-Pop dan gemar menonton drama Korea. Ketertarikan warga Indonesia terhadap Korea juga telah mendorong meningkatnya wisatawan Indonesia ke Korea,” tegasnya.

“Diharapkan wisatawan Korea juga semakin banyak datang ke Indonesia. Maraknya budaya K-Pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreativitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri,” tambah Kiai Ma’ruf, disusul dengan tayangan artis-artis Korea.

Hal yang sama ditutip detik.com Minggu (20/9/2020). Dikatakan Kiai Ma’ruf, “Indonesia bisa banyak belajar dari Korea. Investasi dan alih teknologi diharapkan bisa membuat produk Indonesia semakin meningkat kualitasnya, bisa diekspor ke luar negeri. Hingga diharapkan juga makin banyak produk-produk Indonesia bisa diterima di Korea,” ujarnya dalam acara Peringatan 100 Tahun Kedatangan Warga Korea di Indonesia melalui konferensi video, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).

Wapres Ma’ruf menilai banyaknya produk Korea yang diproduksi di Indonesia dapat menjadi momentum pembelajaran bagi anak-anak bangsa untuk menciptakan produk berkualitas baik dan berdaya saing sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat mendorong proses industrialisasi Indonesia.

Di sisi lain, Ma’ruf Amin melihat hubungan sosial budaya antara Korea dan Indonesia sekarang ini memiliki daya tarik yang tinggi bagi generasi Korea. Menurutnya, budaya Korea yang didiseminasi di Indonesia melalui K-Pop (musik pop Korea) dan K-Drama (film drama Korea) memiliki potensi meningkatkan kreativitas generasi muda Indonesia dalam membawa budaya RI ‘go international‘.

Oleh karena itu, menutup sambutannya, Wapres pun menyampaikan harapannya agar kemitraan yang telah dibentuk antara Indonesia dan Korea di banyak bidang dapat memberi manfaat bagi kedua negara dan dapat menjadi fondasi dalam memperkuat persahabatan keduanya, baik secara formal kenegaraan maupun secara nonformal antarwarganya.

“Ke depan, diharapkan hubungan baik ini semakin memberi manfaat bagi warga kedua negara. Peringatan 100 tahun kedatangan warga Korea di Indonesia ini merupakan momen penting untuk semakin meningkatkan hubungan dan kerja sama yang baik antara kedua negara,” sebut Ma’ruf sebagaimana dikutip detik.com.

Musibah, Haram dan Berdosa

Yang menarik dan di luar dugaan video Kiai Ma’ruf ini mendapat banyak komentar. Banyak yang prihatin karena tidak sepantasnya Wapres ditugasi pekerjaan seperti itu. “Ini musibah, kami kasihan dengan Mbah Yai Ma’ruf. Tiak bicara ekonomi syariah, malah sibuk bicara Artis Korea, Drama Korea. Kasihan,” tulis salah seorang warganet.

Sementara,  KH Luthfi Bashori lebih mengingatkan anak-anak muda Indonesia, khususnya pemuda Islam, agar tidak larut dalam budaya Korea.

“K-Pop atau Korea Pop adalah musik popular dari Korea Selatan. Demam Korea ini melanda dunia, termasuk Indonesia. Buka aurat adalah salah satu ciri khas penampilan K-Pop. Bagi generasi Muslim Indonesia, tentunya Haram dan Berdosa jika menjadikan K-Pop sebagai rujukan dalam kreatifitas pergaulan. Ayoo Boikot K-Pop dalam Penglihatan kalian,” tulis Gus Luthfi yang tak kalah viral di media sosial.  (mky,dt.c)