KEDIRI|duta.co – Demi suksesnya pemunggutan suara digelar 9 Desember nanti, KPU Kabupaten Kediri menjadi salah satu tuan rumah digelarnya Simulasi Nasional Pemungutan Suara dan Penghitungan e-Rekapitulasi. Disampaikan Ninik Sunarmi, Ketua KPU Kabupaten Kediri saat membuka kegiatan ini, terdapat 15 aturan baru yang akan diterapkan. Namun ada tragedi, saat turun dari panggung nyaris jatuh karena tidak disediakan tangga. Pun juga selama acara, terganggu dengan audio yang terdengar tidak konsisten.

Dihadiri Arief Budiman selaku Ketua KPU RI, Choirul Anam selaku Ketua KPU Jawa Timur, perwakilan KPU tingkat kota dan kabupaten di Wilayah Indonesia Timur kecuali Madura. Digelar simulasi nasional dengan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari pengecekan suhu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, diarahkan duduk di ruang tunggu dengan jaga jarak. Selain itu diwajibkan memakai masker dan tiap pemilik hak suara diberi kaos tangan.

Simulasi pemunggutan terhadap penyandang disabilitas, kemudian memperlakukan pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3°celcius diarahkan menuju bilik khusus. “Acara simulasi ini kami gelar di TPS 12 melibatkan  pemilih dari warga Ngasem. Secara aturan protokol kesehatan maka jumlah pemilih dibatasi 500 orang untuk setiap TPS. Kemudian disediakan sarung tangan, sebelumnya dicek suhu tubuh saat akan masuk TPS. Kami gunakan tinta tetes bukan tinta celup seperti Pemilu sebelumnya,” ucap Ninik Sunarmi.

Ketua KPU juga sampaikan, selama pelaksanaan pemunggutan suara dilarang melakukan kontak fisik. “Kegiatan ini akan kami teruskan ke tingkat kecamatan agar bisa dipahami atas aturan baru,” ucap Ninik Sunarmi. Kemudian Ketua KPU RI memberikan apresiasi atas kinerja KPU demi suksesnya Pilkada pada tahun ini. Disampaikan Arief Budiman, diharapkan pelaksanaan Pilkada semakin baik dari tahun ke tahun.

“Bila dulu saya mencari referensi ke luar negeri terkaitan pemungutan suara maka pada tahun ini justru negara luar mengakui proses demokrasi di Indonesia. Kami berharap dari tahun ke tahun menjadi lebih baik. Termasuk penerapan e-Rekap, agar lebih efektif, transparan dan akuntabilitas bisa diakses semua pihak. Bagi KPPS cukup mengambil foto kemudian dikirim ke pusat data. Kemudian data akan diolah secara online,” ucap Arief Budiman.(nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry