SURABAYA l duta.co – Universitas Dr Soetomo Surabaya (Unitomo) melakukan restrukturisasi biaya masuk kuliah bagi mahasiswa baru 2020/2021. Ini dilakukan agar tidak ada lulusan SMA sederajad yang menunda kuliah gara-gara tidak memiliki uang.
Rektor Unitomo, Dr Bachrul Amiq, SH mengaku pandemi Covid-19 ini membawa dampak di semua bidang termasuk dunia pendidikan.
“Kami sadar banyak yang lebih mengutamakan kebutuhan makan dibanding pendidikan di saat seperti ini. Karenanya kami memberikan keringanan khususnya untuk mahasiswa baru dan juga yang lama,” ujar Amiq, Jumat (15/5/2020).
Untuk mahasiswa baru, kata Amiq, akan ada keringanan pembayaran uang masuk. Biasanya uang masuk minimal Rp 7 juta yang dibayarkan pertama kali, kini dengan uang Rp 3 juta atau Rp 3,5 juta sudah bisa mendaftar ulang dan diakui sebagai mahasiswa baru kampus kebangsaan itu.
“Jadi tidak ada alasan untuk tidak kuliah. Monggo kita bicarakan masalah itu,” tukasnya.
Untuk mahasiswa lama, Amiq mengaku memberikan dispensasi. Karena diakuinya pandemi ini mempengaruhi 6 ribu mahasiswa aktif Unitomo saat ini.
Karena banyak dari mahasiswa yang kondisi perekonomian keluarga terganggu, banyak di antara mahasiswa itu yang juga mengalami gangguan uang kuliah.
Dari data yang disampaikan Amiq, dari 6 ribu mahasiswa, hanya 2.800 mahasiswa yang membayar biaya ujian tengah semester (UTS) di tahap pertama.
“Karena sedikit itu, kami putuskan membuat UTS tahap kedua. Tapi di UTS tahap kedua hanya ada 1.700 mahasiswa yang membayar biaya padahal uang UTS sudah kita potong hanya Rp 500 ribu untuk bayar SPP April,” tukasnya.
jadi, masih ada mahasiswa Unitomo yang tidak mengikuti UTS tahap pertama dan kedua. “Ini jadi pukulan tersendiri buat kami. Kami tak ingin mahasiswa menunda-nunda karena akan memperpanjang masa kuliahnya. Kita bisa bicarakan hal itu secara musyawarah,” tukas Amiq. end/ril
