Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R Sutrisno memaparkan kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan, di kantor KPPU Jatim, Surabaya, Senin (20/3/2023). DUTA/Ridho

SURABAYA | duta.co – Menjelang bulan Ramadan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) IV memantau kenaikan harga komoditas pangan. Karena seperti tahun-tahun sebelumnya, saat Ramadan, kenaikan harga bahan pokok tidak terelakkan.

Kepala Kanwil IV KPPU Dendy R. Sutrisno menjelaskan ada tiga langkah yang dilakukan KPPU dalam pantauan komoditas pangan.

Pertama, KPPU fokus pada ada tidaknya dugaan penahanan pasokan dan praktik penjualan bersyarat, kedua melakukan koordinasi dengan stakeholder pemangku kebijakan terkaitdan ketiga melakukan advokasi pada pelaku usaha dan Pemerintah Daerah setempat.

“Pedagang merasa kenaikan harga saat Ramadan dan perayaan keagamaan itu sesuatu yang biasa. Namun kalau tidak dipantau, nantinya akan menjadi kebiasaan. Jadi semua akan bermisif dalam kasus seperti ini. Makanya pemantauan akan terus kita lakukan,” kata Dendy di kantornya, Senin (20/3/20023).

Langkah terukur yang dilakukan adalah dengan operasi pasar dan pasar murah. Pemerintah daerah memang disarankan untuk melakukan hal itu agar kenaikan harga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti biasanya,  KPPUKanwil IV melakukan survei untuk memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan menjelang Ramadan ini.

Sesuai prediksi KPPU Kanwil IV beberapa bulan sebelumnya, saat ini menjelang bulan suci Ramadan di empat provinsi terdapat kenaikan komoditi dibandingkan dengan 2022. Harga komoditi di Provinsi Jawa Timur  menjelang bulan Ramadan pada 2023 mengalami kenaikan dibandingkan pada 2022.

Kenaikan yang paling signifikan yaitu komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan sebesar 43%, disusul komoditas telur ayam ras, bawang putih, dan beras yang mengalami kenaikan.

Di Provinsi Bali, kenaikan yang paling signifikan yaitu komoditas bawang putih yang mengalami kenaikan sebesar 13%, disusul komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan 0,27% dibandingkan tahun 2022.

Di NTB Kenaikan yang paling signifikan yaitu komoditas telur ayam ras yang mengalami kenaikan sebesar 18%, disusul komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan 12% dan bawang putih yang mengalami kenaikan 16,5% dibandingkan tahun lalu.

Di NTT kenaikan yang paling signifikan yaitu komoditas cabai biasa yang mengalami kenaikan sebesar 21%, disusul komoditas bers medium yang mengalami kenaikan 18,62% dan beras premium yang mengalami kenaikan 4,14%.

Meskipun beberapa komoditi mengalami kenaikan, namun berdasarkan informasi di lapangan stok pasokan tidak mengalami masalah yang signifikan. Namun demikian KPPU tetap mengimbau agar pelaku usaha tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar dan tetap menjaga kepentingan konsumen atas ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry