SIDOARJO | duta.co – Pasca PT. Pertamina (Persero) menaikan harga BBM jenis Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.500/liter beberapa hari yang lalu per tanggal 1 April. Terjadi susahnya atau kelangkaan BBM jenis Solar yang harganya masih Rp5.150/Liter. Hal ini menyebabkan puluhan sopir truk maupun mobil box dijumpai duta.co Selasa, (5/4/22) malam, antrean panjang di beberapa SPBU di Sidoarjo, khususnya di SPBU 54.612.06 Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin.

Ditemui salah salah petugas pengisian SPBU. 54.612.06, Robby, mengatakan, terkait Solar sejak kapan BBM jenis kosong sehinggga terjadi antrian sopir truk dan mobil box, Robby mengatakan “Tadi pagi sempat ada, siang sudah mulai kosong hingga saat ini Selasa pukul 21.00 wib malam,” terangnya.

Ditemui terpisah salah satu sopir, pak Samsul (51), yang bekerja di CV. Sekar Surya bercerita kepada duta.co, ia mulai antre pukul 10.10 menit siang, sampai sekarang jam 21.00 WIB bahkan bisa lebih.

“Sudah keliling dari Pom bensin dari wilayah Pandaan, sempat standby di Arteri Porong katanya ada tetapi tidak ada. Informasi di Tanggulangin dan saya meluncur ke Tanggulangin. Disini sempat ada dan ikut antri belum dapat solar sampai sekarang malam ini, (Selasa malam),” terangnya.

Dengan langkahnya solar jelas sangat merugikan meskipun ini punya perusahaan, karena ikut antrian dan harian juga. “Jadi kita tidak dapat apa-apa. Kerja di Transportasi punya perusahaan (rit-ritan) CV. Sekar Surya yang perusahaannya di wilayah kecamatan Gempol, dusun Gondang desa Kepulungan Kecamatan Gempol,” tambahnya.

Puluhan truk dan mobil box antre mulai pukul 09.00 hingga malam di SPBU 54.612.06 Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Selasa, (5/4/22) malam. (FT/LOETFI)

Samsul, sopir Colt Diesel Dutro tersebut melalui telfon genggamnya, Rabu, (6/4/22) pagi mengabarkan bahwa dirinya antre tadi malam sampai pukul 22.00 WIB tidak ada kepastian akhirnya pulang mencari di SPBU lain tetap tidak ada solar hingga pagi Selasa baru dapat di Arteri Porong.

“Kami berharap meskipun harga solar naik tidak apa-apa, asalkan tidak sulit dicari dan langka. Karena biasanya kita dalam satu hari biasanya dapat 2 rit, ini sama sekali belum dapat muatan, masih penuh belum bisa bongkar. Ini yang tujuannya ke Driyorejo PT. Wing Surya, mas,” kata sopir yang sudah bekerja selama 25 tahun tersebut.

Kelangkaan Solar mulai satu Minggu sebelumnya namun masih dapat, walaupun harganya standard Rp5.150/Liternya. “Meskipun antre tapi masih dapat dan parahnya hari ini,” pungkas Samsul mengeluhkan kepada wartawan.

Pantauan duta hingga saat ini masih banyak dijumpai SPBU kelangkaan solar. Hal ini menyebabkan macet dibeberapa ruas jalan seperti hanya di SPBU Ngaban, Tanggulangin, SPBU Kedensari, Tanggulangin ,dan SPBU jalan Diponegoro serta di Jenggolo antrian panjang masih terlihat hingga berita ini dimuat. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry