Pimpinan Untag Surabaya mengumpulkan hackers dari berbagai kota untuk mengenal etika di era digitalisasi. DUTA/ist

Asah Keterampilan Teknologi dengan Etika dan Keamanan Siber

SURABAYA | duta.co — Kemajuan teknologi tidak bisa dilepaskan dari hacker. Selama ini hacker selalu dikaitkan dengan hal-hal yang negatif. Padahal, dengan edukasi tentang etika, hacker bisa diarahkan ke hal yang positif.

Hal itu diungkapkan Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho saat membuka Hacker Fest 2024 yang digelar Program Studi (Prodi) Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya dan PT Bukan Sekedar Air (BUKADIR) serta PT Tujuh Delapan Sembilan NET (Jatayu), Sabtu (20/1/2024).

“Di Indonesia, teknologi dan proses bisnis berkembang pesat, karena saat ini adalah era digitalisasi. Karena itu, kita menyediakan Prodi Sistekin yang bisa mengedukasi anak muda tentang ethical hacking. Artinya, bahwa tidak semua hacker jelek, ada sisi positifnya. Kita mendidik para hacker-hacker, semoga mereka memiliki etika yang baik dan membuat psikologi yang lebih baik,” jelas Prof Mulyanto.

Keynote Speaker Hacker Fest 2024, Supangat, MKom, PhD, ITIL, COBIT, CLA, yang juga Direktur Sistem Informasi YPTA Surabaya menambahkan secanggih apapun developer bekerja, pasti ada celah terlewati.

“Peran kita harus mampu menemukan sebuah kerentanan sistem. Eksploitasi hal positif, bukan negatif. Ethical hacking, mudahnya adalah sebuah penetration testing atau pen testing, yaitu proses di mana kerentanan sistem diperbaiki untuk memastikan keamanan sistem berjalan dengan baik. Hal ini berbicara tentang legalitas, bukan ilegal. Etchical hacking bicara tentang white hat hacker. Seluruh aktivitas yang kita lakukan harus ada ijin secara formal,” jelasnya.

Materi Workshop Hacker Fest disampaikan oleh Komunitas Surabaya Hacker Link dalam dua sesi, yang terdiri dari demonstrasi atau penyampaian teori serta workshop. Peserta akan diajak langsung untuk berlatih melalui perangkat lunak pada laptop masing-masing.

Yusrida Muflihah, Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistekin Untag Surabaya, berharap bahwa melalui Workshop Hacker Fest ini, peserta dapat memperoleh pengalaman, motivasi, dan dukungan untuk mencapai pembelajaran yang lebih baik.

“Saya selaku Kaprodi Sistekin bangga menjadi bagian dari kegitan ini. Hal ini merupakan wujud dari komitmen kita bersama dalam budaya dan mendukung capaian pembelajaran. Kami berharap dari sini dapat menambah pengalaman motivasi dan pengetahuan mengenai ethical hacking,” tutup Yusrida.

Kegiatan dengan tema Digital For Unity, Unity For Nusantara ini dihadiri oleh 220 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang berasal dari seluruh Indonesia, seperti Surabaya, Bali, Banda Aceh, NTT, Bangkalan, Blitar, Gresik, Sidoarjo, Jember, Jombang, Kediri, Madiun, Malang, dan daerah-daerah lainnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry