Priyo Mukti Pribadi Winoto, S.Kep.Ns., M.Kep – Dosen Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

MELAKUKAN siaga bencana tidak harus di bulan siaga. Dikatakan bulan siaga karena di bulan itu sering terjadi bencana alam di beberapa daerah di Indonesia, bencana yang timbul tergantung dari letak geografisnya.

Dalam persiapan di bulan siaga harus di persiapkan sebelum terjadi bencana, untuk menghadapi peristiwa bencana di perlukan pengatahuan dan keahlian agar selamat dari bencana, salah satunya adalah menyelamatkan diri sendiri

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana:

1. Membuat Rencana : buatlah rencana darurat untuk keluarga Anda dalam menghadapi bencana alam

2. Mempersiapkan dan Merespons Bencana yang Paling Mungkin Terjadi: Pastikan semua anggota keluarga Anda tahu bagaimana bereaksi terhadap berbagai bencana

3. Peringatan Jika terjadi Bencana: Sirene biasanya tidak cukup sebagai peringatan untuk bencana alam, maka perlu adanya desiminasi di area anda atau kesepakatan di sekitar rumah anda apabila bencana sedang terjadi maka alarm apa yang akan di bunyika, contoh memukul kentongan, menyiarkan di masjid dst, sesuai dengan musyawarah

4. Menentukan Rute Evakuasi Terbaik: Identifikasi semua pintu masuk dan keluar di rumah Anda dan rencanakan bagaimana Anda akan mengungsikan keluarga anda
Menyusun Komunikasi Keluarga: Buatlah rencana komunikasi jika Anda terpisah saat terjadi bencana

5. Menyiapkan Makanan dan Air: Pastikan Anda dan keluarga Anda memiliki cukup makanan dan air yang aman (untuk minum, memasak, mandi, dll.) yang tersedia dalam keadaan bencana atau darurat, minimal untuk bisa bertahan dalam waktu 3 hari

6. Pengetahuan perihal kebencanaan untuk bertahan adalah perlindungan terbaik Anda dan menjadi tanggung jawab Anda untuk mempersiapkan diri dan keluarga Anda. Anda bisa melakukan untuk membuat kit darurat.

Bencana alam memang tidak bisa di cegah tetapi korban dari bencana di minimalkan denga Awareness terhadap bencana, bila dan satu keluarga ada satu penolong atau bisa di sebut dengan One Family One Rescuer sesuai dengan jargon dari WHO, maka bisa meminimalkan jumlah korban.

Satu orang bisa menolong dirinya sendiri, diasumsikan satu orang tersebut juga bisa menolong orang keluarga, bila satu keluarga bisa menolong diri sendiri maka keluarga tersebut bisa menolong keluarga orang lain dst. Segala sesuatu di mulai dengan Langkah pertama dengan meningkatkan pengetahuan tentang kebencanaan dan Upgrading skill for life support.

Pentahelix dan Kerjasama yang baik di harapkan mampu dalam menghadapi bencana dalam situasi apapun untuk Build Back Better. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry