TUBAN | duta.co – Di era digital, sangat memudahkan menyebar dan mendapatkan informasi. Sayangnya, segala informasi yang diterima tidak semua benar. Untuk itu sangat penting menfilter informasi apa lagi ditengah tahun politik.

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Kemenag Tuban, Moh. Qosim, saat membuka Sekolah Periksa Fakta dan Keamanan Digital di MA Islamiyah, Kecamatan Senori yang diselenggarakan perkumpulan wartawan lokal Ronggolawe Pres Solidarity (RPS) berkerjasama dengan Pertamina EP Field Cepu dan Pertamina Sukowati, Senin, (27/11/23).

“Sekarang segala informasi yang masuk di gadget kita, itu tidak semua benar, maka dari itu perlu adanya filter informasi, jangan sampai kita mendapatkan broadcast langsung kita sebarkan keorang lain, tanpa mengetahaui apakah berita itu benar atau tidak,” terang Moh. Qosim.

Qosim menambahkan, banyaknya informasi yang masuk, tidak menutup kemungkinan adanya disinformasi yang kita terima, maka perlu adanya tabayyun atau klarifikasi. Namun jika informasi yang kita dapat melalui media sosial bagaimana cara melakukan tabayyun. Untuk itu pentingnya cek fakta agar tidak tidak mudah terjebak dengan informasi palsu.

“Karena ketika kita menyebar informasi hoax, sama saja kita mengantarkan dosa ke pihak lain. Itulah nantinya akan menjadi jariyah dosa. Maka dari itu pentingnya melakukan periksa fakta, bagaimana triknya melihat itu asli atau tidak, itu akan diajarkan diperiksa fakta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MA Islamiyah, Ahmad Mustain, mengatakan, sekolah cek fakta dan keamanan digital ini merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan, apalagi kalangan remaja yang tidak asing dengan dunia digital. Tentunya selalu bersinggungan dengan berbagai informasi entah itu benar atau hoax.

“Ini ilmu yang penting, terlebih ini pelajaran yang tidak ada di kelas, jadi harap diperhatikan dengan baik,” imbuhnya.

Mustain, sapaannya menyampaikan, saat ini satu pencetan di gadget itu akan sangat mempengaruhi. “Ketika pencetanamu maka itu akan jadi amal baik. Ketika hoax itu akan menjadi amal jariyah buruk nantinya,” imbuhnya.

Pria berkacamata ini mengucapkan terima kasih pada RPS karena MA Islamiyah dipercayakan untuk ditempati untuk sekolah cek fakta dan keamanan digital.

“Kami pihak sekolah bangga karena Anak-anak diajarkan ilmu yang di sekolah belum diajarkan,” ucapnya.

Ketua RPS, Tuban Khoirul Huda menambahkan, pelaksanaan sekolah ini merupakan tanggungjawab sebagai seorang jurnalis. Selain sebagai kontrol dan memberikan edukasi melalui pemberitaan. “Tapi kami juga memberikan edukasi dengan menyentuh ke siswa sebagai calon penerus,” jelasnya.

Lebih lanjut, wartawan Harian Bhirawa ini juga menyampaikan, selama ini apalagi setelah UU ITE disahkan, banyak masyarakat yang terjerat karena ketidaktahuan. “Makanya kami prihatin,” ujarnya.

Ia berharap, setelah ini peserta yang mengikuti pelatihan bisa menjadi duta anti hoax. “Setelah mengikuti pelatihan ini harap dibagi dengan teman-teman lainnya,” kata Huda.

Huda, sapaannya, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak mendukung acara ini. Dari Pertamina EP Field Cepu, Kemenag Tuban, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Perwakilan Pertamina EP Cepu Yeri Usianawati mengatakan, kegiatan pelatihan ini yang didukung oleh Pertamina EP Cepu sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat di sekitar operasi pertamina. Salah satunya dengan kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah sekitar operasi. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry