PASURUAN | duta.co – Pembinaan ASN oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, H. Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I, dan Penyambutan Kepala Madrasah Baru MTsN 1 Pasuruan, dilaksanakan di Ma’had Darul Muttaqin MTsN 1 Pasuruan, Rabu, (4/10/2023).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, H. Syaikhul Hadi, Kasi PendMa, H. Bustanul Arifin, Kepala MTsN 1 Pasuruan yang baru, H. Yasir, Ka TU MTsN 1 dan MTsN 3 Pasuruan, Pengawas Madrasah, H Mahmud, Ketua komite MTsN 1 Pasuruan, As’ad Ubadi, Dewan Guru MTsN 1 Pasuruan dan MTsN 3 Pasuruan.
Plt. Kepala MTsN 1 Pasuruan, Amin Tholibin, S.Pd.I, M.Pd.I, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kepala MTsN 1 Pasuruan semoga semakin mampu membawa MTsN 1 semakin maju dan berprestasi.
Sementara, Kasi PendMa, H. Bustanul Arifin, mengatakan, MTsN 1 Pasuruan merupakan madrasah yang menjadi rujukan dan bidikan masyarakat. Maka dari itu, jangan sampai prestasi MTsN 1 menjadi redup, tapi harus menjadi lebih baik dan gaungnya semakin membahana, membawa marwah madrasah dan Kementerian Agama.
Dalam pembinaanya, Kepala Kemenag, H. Syaikhul Hadi, mengatakan, madrasah Filosofinya seperti baris-berbaris, siap garap, hormat grak, dan balik kanan dengan arti siap dimanapun berada.
“Hormat dengan semua aturan dan tatanan sesuai yang ada dan siap menolak dan bergerak bertolak belakang dengan ketidaksesuaian dengan norma, aturan, filosofi, dan peraturan kementerian agama. Juga berfilosofi seperti kereta cepat dengan arti responsif dan sat set dalam setiap mengemban amanah, tugas dan kewajiban sebagai ASN keluarga besar Kementerian agama,” ujarnya.
Kepala Kemenag berpesan kepada Kepala MTsN 1, jangan sampai meninggalkan tugas dan harus mempunyai target. Kontrak kerja yang akan dilaksanakan harus ada planning kedepan yang baik dan berkualitas untuk kemajuan madrasah.
“Setelah dilantik harus ada kontrak kerja tertulis yang nanti kedepannya tak lain untuk peningkatan kualitas, mutu dan prestasi siswa dan madrasah, keluarga besar MTsN 1 mulai sekarang berfikir kualitas jangan berfikir kuantitas,” pintanya. (Puj)
