SURABAYA | duta.co – Gara-gara sakit hati terhadap bosnya, Mardiono (34) berbuat nekat. Warga asal Srirande, Kecamatan Deket, Lamongan ini mencuri mobil Toyota Avansa milik sang bos.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Shilitonga mengatakan, tersangka Mardiono merupakan karyawan di PT Graha Cental Indo Surabaya. Karena dimaki-maki bosnya ketika minta izin menjenguk anaknya yang sedang sakit tidak diberi izin, tersangka Mardiono mengundurkan diri pada Mei 2017.
Sakit hati tersebut, lanjut Shinto, diceritakan ke temannya yang brnama MTY (DPO) saat bertemu di sebuah warung kpoi di Jl Tambak Wedi Surabaya. Saat itu terpikir mencuri mobil milik bosnya.
Saat beraksi, Mardiono sendiri yang mengeksekusi. Sedangkan MTY berperan mengawasi lokasi sekitar dan kemudian tersangka mencoba menghidupkan mesin mobil dengan kunci yang telah dipersiapkannya. Setelah itu melarikannya ke daerah Madura.
“Mobil dibawa ke Madura dan rencananya akan dijual. Tersangka ini menduplikatkan kunci di daerah Bratang saat masih bekerja,” sebut Shinto, Jumat (9/6/2017).
Mardiono mengaku, nekat mencuri di tempat yang telah tujuh tahun memberi pekerjaan sebagai sopir itu karena sakit hati. PT Graha Central Indo tidak memberi ijin libur saat anaknya sedang sakit panas tinggi. Saat itu dirinya oleh bosnya ditugaskan ke Bali. “Bos saya bilang kalau kamu pulang jangan balik lagi. Kamu pilih kerja apa keluarga,” jelas tersangka.
Dari tersangka ini, Tim Anti Bandit berhasil mengamankan barang bukti, 1 unit Mobil Toyota Avansa, Nopol L 1737 FZ, yang telah dirubah plat Nopolnya, 1 buah Handphone merek Hwawei warna putih, 1 buah Kunci sepeda motor Satria dan 1 buah Kunci mobil diduga duplikat atau palsu.
Tersangka kini mendekam dalam penjara dan hurus merasakan sakit di kakinya karena tembakan. Bukan hanya itu pelaku juga akan lama dipenjara hingga 7 tahun karena melanggar Pasal 363 KUHP. tom/gal
