KPU : Rijalul Ansor di Lapangan Sukoanyar Kecamatan Mojo (Ahmad Mafruchi / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Bertempat di Lapangan Sukoanyar Kecamatan Mojo, pada Kamis (26/12) digelar Sosialisasi dan Doa Bersama dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri bersama Rijalul Ansor Kecamatan Mojo. Dalam acara ini dihadiri KH. Douglas Toha Yahya akrab disapa Gus Lik. Nanang Qosim selaku Komisioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Kabupaten Kediri menginggatkan agar dalam Pilkada digelar 23 September nanti, memilih pemimpin yang cocok dengan hati nurani.

Ribuan jamaah memadati lapangan dalam pengajian Malam Jum’at Legi bersama ulama dikenal memiliki sejuta umat. Kesempatan ini dijadikan KPU Kabupaten untuk menyampaikan terkait akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Nanang Qosim menginggatkan agar pemegang hak pilih tidak terlibat dalam politik uang.

“Jangan sampai memilih bupati dan wakil bupati karena uang, karena yang memberi dan menerima uang itu melanggar aturan dan mendapat hukuman. Coba dibayangkan 100 ribu dibagi 5 tahun sama dengan 20 ribu, dibagi lagi 1 tahun kurang lebih 500 rupiah. Masak kita mau dihargai cuma 500 rupiah. Jangan sampai karena beda pilihan kita bertengkar dengan tetangga,” ucapnya.

Bahwa saat pelaksanaan Pilkada, diminta untuk selalu menjaga persaudaraan dan dipersilahkan memperjuangan jagonya masing-masing. Namun setelah selesai penghitungan suara dilanjutkan penetapan perolehan suara, agar kembali menciptakan persaudaraan. Selain himbauan pencoblosan, KPU juga akan menggelar sosialisasi pencoblosan di TPS serta akan dibuka pendaftaraan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

“Kami akan menggelar juga sosialisasi pencoblosan di TPS serta membuka pendaftaran panitia di tingkat kecamatan. IJasah minimal SMA dapat menjadi panitia, yang diutamakan warga yang melek IT, Insya Allah perhitungannya akan menggunakan e-rekap,” terangnya. Acara pun dilanjutkan siraman rohani oleh Gus Lik sebelum dilanjutkan doa.

Dikisahkan sosok Al-Walid bin al-Mughirah adalah tokoh kafir Quraisy, merupakan seorang yang terpandang, memiliki kedudukan dan banyak kekayaan. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya surat al-Mudatstsir ayat 11, yang meneceritakan tentang al-Walid bin al-Mughirah yang divonis akan mendapatkan adzab yang pedih di neraka.

“Dulu ada satu orang namanya Walid bin al-Mughirah, seorang yang kaya, pinter dan punya kedudukan yang tinggi, Dia mengerti Al Qur’an namun perkataannya suka membully orang lain, sering membuat resah, orang ini hanya merusak, membuat orang bertengkar dan kita tidak boleh mengikuti. Seperti menvonis orang, mengucapkan dia kafir, itu tidak boleh dan ini yang sekarang sering terjadi. Kemudian mencari kesalahan orang lain, padahal orang tersebut terkadang lebih baik dari yang mencari,” ungkap Gus Lik dalam kata penutupnya. (rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry