PONOROGO | duta.co Pendemi corona di Ponorogo kian hari kian merajalela. Jumlah pasien sembuh ternyata berbanding lurus dengan penambahan pasien positif.

Kabar terbaru sekaligus memprihatinkan adalah penambahan 4 pasien baru, sehingga total ada 17 pasien positif, 7 diantaranya sembuh. Dan yang mengejutkan, 1 pasien meninggal beberapa waktu lalu, ternyata hasil swabnya juga menyebutkan positif.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dalam pernyataannya yang dirilis Senin sore (18/5) menyebutkan, 1 pasien asal Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo yang meninggal beberapa hari lalu dipastikan positif tertular covid 19.

“Kabar prihatin, hari ini ada penambahan jumlah yang positif covid 19 sebanyak 4 orang dan 1 orang meninggal beberapa hari yang lalu,” ujar Bupati.

Pasien yang meninggal tersebut dan sudah dimakamkan sesuai protokole covid 19 adalah bu Tukinem, warga Desa Blembem, Jambon.

“Pasien positif itu adalah almarhum bu Tukinem, pedagang buah di salah satu pasar di Surabaya. Dan dari  3 santri Temboro, 2 diantaranya yang dari Balong dan 1 dari Desa Cekok, Babadan. Jadi dengan demikian total pasien positif ada 17 orang. Tujuh  sembuh, 1 meninggal dan 9 dirawat di rumah sakit,” imbuh Bupati Ipong.

Sementara asal penularan covid 19 ( klaster) dari 17 orang tersebut adalah 8 klaster Sukolilo, dimana 5 diantaranya sudah dinyatakan  sembuh. Satu orang klaster Jakarta juga sudah sembuh, 1 klaster Surabaya (meninggal) dan 7 klaster Temboro, Magetan dan 1 diantaranya sudah sembuh.

Dari 76 santri asal Temboro yang sudah melakukan swab tes yang sudah keluar hasilnya adalah 7 orang posotof dan 4 negatih. Untuk itu Bupati berhatap dari sisa 65 orang santri ini semua hasilnya negative.

Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Bupati juga meminta dukungan doa segenap warga Ponorogo agar penderita positif covid 19 tidak terus bertambah, melainkan terus semakin banyak jumlahnya yang sembuh. Di samping itu, masyarakat diminta untuk tenang dan tidak panik, sehingga tingkat imunitas semakin baik.

“Kita sudah melakukan swab test kepada 76 orang dari klaster Temboro, yang sudah keluar hasilnya menyebutkan 7 positif dan 4 negatif. Mohon doanya sisa 65 hasilnya semua negative.”

“Dan yang sekarang masih dirawat semuanya sembuh. Mohon tetap tenang, jaga kondisi, tingkatkan imunitas dan tetap semangat. Bersatu lawan covid 19 corona. Terimakasih, selamat menyongsong buka puasa semoga kita semua mendapat berkah ramadhan.Amiiin ,” pungkas Bupati.

Sementara dari informasi yang beredar santri asal Temboro asal Cekok, merupakan usia anak-anak (14). Begitu hasil swab yang  dikeluarkan oleh Laboratorium BBTKL- PP Surabaya dinyatakan positif, maka selanjutnya yang bersangkutan dirujuk ke RSU Aisyiyah Ponorogo untuk dilakukan perawatan dan isolasi. (sna)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry