KEDIRI|duta.co – Kemenangan Persik Kediri atas tim tamu PSIM Yogyakarta harus dibayar mahal atas kericuhan pasca pertandingan. Dua gol dicetak sang striker Septian Satria Bagaskara, menjadikan dirinya kini mengemas 7 gol dalam Liga II ini. Sejumlah suporter dari kedua pendukung kesebelasan dikabarkan mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan media di sejumlah rumah sakit.
Ketua Panpel Persik Kediri, Widodo Hunter mengaku tidak menyangka akan terjadi kerusuhan ini, padahal saat Persikmanai away juga bersikap santun. Diterangkan Widodo, sebenarnya telah diberikan kuota sebanyak 1.000 untuk dua kelompok PSIM, yaitu Mayden dan Brajamusti, “Namun faktanya, kelompok Brajamusti datang lebih dari 2.500 suporter,” jelas nya.
Satria Bagaskara Borong Dua Gol
Pertandingan sendiri sebenarnya berlangsung menarik dan karena blunder dari Kiper PSIM, I Putu Pager Wirajaya, dengan skill berkelas, Bagaskara mampu mencetak gol di menit ke-60 dan ke-66. Asisten Pelatih Persik, Alfian menyatakan jika timnya baru bisa mengembangkan pertandingan pada babak kedua.
Sementara Aji Santoso, Pelatih PSIM memuji kesolidan tim tuan rumah yang mampu meredam ketajaman anak asuhnya. Atas kerusuhan ini, pihak Panpel menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI bila kemudian nanti ada sangsi.
“Selama pertandingan berlangsung lancar, namun selesai pertandingan kemudian terjadi aksi lempar. Suporter Brajamusti terluka 4 orang dilarikan ke Gambiran II dan 5 orang dilarikan ke RS Bhayangkara,” terang Widodo.
Kericuhan Depan Pintu Utama Stadion Brawijaya
Pasukan Polres Kediri Kota, dibantu TNI dan Satpol PP dikerahkan hingga keluar dari stadion. “Setelah dari dalam stadion berlanjut di luar. Perlahan situasi mulai kondusif dan yang jelas banyak jatuh korban dari kedua belah pihak suporter,” jelas Nur Khamid, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri. (rci/nng)
