SUMENEP | duta.co — Anggota DPR RI Komisi I Ahmad Syaikhu l menegaskan keempat pilar MPR yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah final.

Demikian saat kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Sabtu, 25 September 2021 di Sumenep Madura.

Syaikhu kemudian menyampaikan bahwa kita perlu memperkuat implemantasi pilar ini di masyarakat luas.

Dengan tersosialisasinya 4 pilar ini, ia berharap masyarakat akan punya kepedulian kuat untuk menolak berbagai hal yang mengancam nilai-nilai ini.

Pria 56 tahun itu kemudian menyontohkan tentang munculnya Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang akhirnya tidak dimaui oleh masyarakat.

“Gagasan RUU HIP ini justru mengurai kesepakatan para founding father Indonesia yang menyepakati Pancasila dengan 5 sila. Ini sudah baku,” ujar pria yang juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dalam RUU HIP, ia menjelaskan, akan ada pemerasan Pancasila  menjadi 3 sila atau bahkan 1 sila.

Dampaknya, ia menambahkan, sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa menjadi Ketuhanan yang Berkebudayaan. Atau menjadi ekasila menjadi Gotong Royong.

“Ini kan jadi membingungkan masyarakat,” ujarnya.

Untungnya, ia menyampaikan, masyarakat menolak RUU itu dan meminta pemerintah tidak lagi membahas tentang RUU HIP itu.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat, ormas seperti Muhammadiyah, NU dan lain-lain. Juga para kiai dan MUI. Akhirnya RUU itu tidak jalan,” katanya lega.

Tidak Pernah Ada

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa empat pilar MPR merupakan hasil perjuangan para ulama terdahulu.

Melalui sambungan Zoom, Hidayat menyampaikan nilai-nilai Islam sangat sejalan dengan 4 pilar MPR itu.

Empat pilar itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyayangkan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang seharusnya menguatkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika justru sering memunculkan masalah dan berpotensi memecahbelah masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa beberapa saat lalu BPIP menggelar lomba penulisan untuk memperingati hari santri dengan tema yang membenturkan santri dengan Pancasila. Seolah-olah santri tidak mau hormat bendera.

“Justru saat ada RUU HIP, BPIP tidak bersuara. Bung Karno saja tidak pernah berkata seperti itu,” pungkasnya.{}

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry