Perdana Menteri Lebanon, Saad Al-Hariri.

BEIRUT | duta.co — Perdana Menteri Lebanon, Saad Al-Hariri telah menyatakan pengunduran dirinya melalui Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri. Namun, Berri menyatakan, pengunduran diri Saad Al-Hariri tidak menyebabkan keruntuhan.

“Pengunduran diri yang diumumkan Hariri dari Arab Saudi tidak akan menghentikan operasi pemerintah. Para menteri masih memiliki hak prerogratif penuh untuk melaksanakan tugas mereka,” kata Berri dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (9/11).

Berri menyatakan Kabinet akan terus berfungsi secara normal. Ketua Parlemen Lebanon tersebut menggarisbawahi pentingnya untuk memelihara persatuan nasional dan membentengi wilayah dalam negeri. Berri memuji persatuan yang terjalin di antara rakyat Lebanon. “Terlepas dari semua krisis, orang-orang Lebanon mampu mengatasi semua kesengsaraan,” ujarnya.

“Kabinet masih ada dan pengumuman (Saad) Hariri mengenai pengunduran dirinya dengan cara ini takkan mengubah sifatnya,” imbuh Berri kepada anggota Parlemen sebagaimana tercantum di dalam satu pernyataan, Rabu (8/11).

Saad Hariri mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (4/11) dalam pidato yang disiarkan dari Arab Saudi. Dia meyakini ada rencana pembunuhan yang ditujukan untuknya. Pengumuman itu sangat mengejutkan dunia politik di Lebanon.

Hariri menuduh Iran dan sekutu Lebanonnya Hizbullah telah menaburkan perselisihan di dunia Arab. Setelah pengumuman tersebut, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, dia tidak akan menerima pengunduran diri Hariri sampai dia kembali ke Lebanon. (reu)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry